GARUT, RADARTASIK.ID – Rencana reaktivasi jalur kereta api legendaris Garut–Cikajang yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menjadi sorotan publik.
Dengan tujuan mendorong sektor pariwisata dan pertanian, reaktivasi jalur kereta api Garut–Cikajang ini diharapkan bisa menjadi langkah strategis untuk memajukan daerah selatan Kabupaten Garut.
Namun, seperti halnya proyek besar lainnya, reaktivasi jalur kereta pi di Garut ini memunculkan berbagai pro dan kontra yang perlu dicermati lebih dalam.
Baca Juga:Cara untuk Daftar Layanan QRIS for Business di DOKUMembangun Identitas dan Daya Tarik, Ini Pentingnya Logo untuk Bisnis Anda!
Jalur kereta api Garut–Cikajang, yang memiliki sejarah panjang, bukan hanya menjadi penghubung antarwilayah, tetapi juga memainkan peran penting dalam mengangkut hasil bumi, seperti produk pertanian, dari daerah ini ke pusat kota.
Menurut rencana, reaktivasi jalur kereta api ini tidak hanya akan melayani angkutan barang, tetapi juga transportasi penumpang yang dapat mendukung sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Garut.
Namun, meski niatnya baik, rencana ini bukan tanpa tantangan.
Dadan Wandiansyah, anggota DPRD Kabupaten Garut, menegaskan, reaktivasi jalur kereta api Garut–Cikajang harus melalui kajian yang mendalam dari berbagai aspek.
Dalam pertemuan dengan pihak PT KAI Daop 2 Bandung, ia mengungkapkan, biaya yang dibutuhkan untuk reaktivasi jalur kereta api di Garut ini sangat besar, diperkirakan mencapai Rp 2 triliun hanya untuk tahap reaktivasi saja.
”Itu (Rp 2 triliun, red) hanya untuk reaktivasi saja belum fasilitas lainnya,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Belum lagi biaya untuk pengadaan fasilitas pendukung lainnya.
Dadan menyebutkan, membebankan seluruh biaya kepada PT KAI akan sangat memberatkan, mengingat perusahaan tersebut juga memiliki banyak proyek lain yang tengah dijalankan.
Di sisi lain, meskipun Gubernur Jawa Barat telah mengusulkan kerja sama dengan pemerintah daerah, namun masih ada keraguan mengenai beban biaya yang akan ditanggung bersama.
Baca Juga:
Tanpa kerja sama yang solid, proyek ini bisa saja terbentur masalah pendanaan yang menghalangi tercapainya tujuan reaktivasi jalur kereta api tersebut.
Namun demikian, Dadan optimis bahwa dalam jangka panjang, reaktivasi jalur kereta api ini akan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat Garut.