TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – SMK Al Muttaqin kembali mengukuhkan posisinya sebagai salah satu sekolah unggulan di bidang riset di Tasikmalaya.
Terbaru, empat siswanya terpilih untuk berkompetisi dalam ajang Expo Science International (ESI) 2025 yang akan digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Dalam kompetisi dua tahunan tersebut, SMA Al Muttaqin mengirimkan tiga judul penelitian yang dikembangkan oleh empat siswa, yakni Siti Azizah, Aulia Dewi Ramadhani, Alia Sofia Aznur, dan Sandra Cecilia Maura.
Baca Juga:Merayakan Persahabatan Emas, Reuni 50 Tahun Nessata Sukses DigelarHotel Santika Tasikmalaya Hadirkan Honeymoon Package, Gratis Candle Light Dinner
Siti Azizah akan mempresentasikan hasil penelitiannya berjudul Automated Batik Crafting for Cultural Preservation. Dalam karyanya, ia menciptakan sebuah robot yang dapat mencanting batik.
“Jadi pemrogramannya itu dikolaborasikan dengan AI di mana AI nya bisa membuat motif, terus bisa mendeteksi kesalahan sistem,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, ide penelitian tersebut berawal dari kunjungannya ke salah satu pengrajin batik di Kota Tasikmalaya di mana tempat tersebut masih menggunakan cara tradisional sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk menghasilkan sebuah karya batik yang indah.
“Jadi akan lebih efektif kalau kita kolaborasikan dengan teknologi,” ujarnya dalam acara pelepasan delegasi ESI di Gedung Insan Muttaqin, SMA Al Muttaqin, Sabtu (20/9/2025).
Sementara itu, Aulia Dewi Ramadhani akan mempresentasikan penelitiannya berjudul Real-Time Mobile Glucose Monitoring with AI Saliva Censor.
Dalam penelitiannya, Aulia membuat alat untuk mendeteksi penyakit diabetes melitus dari air liur yang diintegrasikan dengan teknologi kecerdasan buatan.
“Untuk hasilnya sendiri dibagi menjadi tiga kategori, yaitu normal, sedang, dan tinggi,” terang Aulia. Siswi kelas XII itu menjelaskan bahwa penelitiannya dilatarbelakangi tingginya jumlah penderita diabetes.
Baca Juga:Sinyal IM3 di Tasikmalaya Kian Kuat dengan 39 Menara BTS Baru, Dongkrak Potensi Ekonomi LokalHotel Santika Tasikmalaya Hadirkan Paket Pernikahan Eksklusif “The Wedding Story”
Adapun penelitian ketiga merupakan hasil karya kolaborasi Alia Sofia Aznur dan Sandra Cecilia Maura dengan judul Ihealthsense-Bioscan: IoT-Driven Non-Invasive Health System. Dalam penelitian tersebut, keduanya mengembangkan alat deteksi kesehatan, seperti kadar kolesterol.
“Jadi semuanya ada dalam satu alat. Latar belakangnya di sini kita menggunakan noninvasive, jadi itu kita mengurangi penggunaan suntik ke tangan. Kita tinggal menyentuhkan jari ke alatnya dan nanti akan langsung ke deteksi,” terang Aulia.