Dengan inovasi dan peningkatan ini, KWT Makmur Desa Panyingkiran kini bisa lebih mandiri dalam mengelola produksi jamu, serta memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan keluarga mereka.
“Kami berharap produk jamu dari KWT Makmur Desa Panyingkiran dapat dipasarkan tidak hanya di Ciamis, tetapi juga secara nasional,” ujar Faizal.
Kepala Desa Panyingkiran, H Soleh, menyampaikan terima kasih atas program pengabdian yang dilaksanakan oleh dosen Unigal.
Baca Juga:Doa dan Syukur untuk Bangsa, HUT GM FKPPI Kabupaten Tasikmalaya Gelar Pengobatan Gratis dan Pembagian SembakoTingkatkan Daya Saing Produk Lokal, Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Kewirausahaan Daerah
“Adanya pengabdian ini sangat membantu kegiatan KWT dalam produksi jamu. Kami berterima kasih atas dukungannya, dan semoga kami dapat memaksimalkan penggunaan mesin untuk produksi jamu ke depannya,” kata H Soleh.
Ia juga berharap program ini dapat menjadi contoh bagi dusun lainnya di Desa Panyingkiran, sehingga perempuan di desa tersebut bisa lebih produktif.
“Mudah-mudahan, KWT Dusun Panyingkiran bisa menjadi contoh, dan setiap dusun di Desa Panyingkiran dapat memiliki KWT, sehingga pemberdayaan perempuan dapat berjalan dengan baik,” tambahnya.
Ketua KWT Makmur Desa Panyingkiran, Rika Siti Mudrikah, juga menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan oleh Unigal Ciamis.
“Kami sangat bersyukur bisa mendapatkan mesin penggiling, mesin pengolah, dan mesin pengemasan sachet otomatis. Sebelumnya, kami masih menggunakan metode manual dalam pembuatan jamu kemasan. Dengan adanya mesin ini, kami dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kami,” jelas Rika.
Rika berharap, mesin yang diberikan oleh dosen Unigal ini akan membantu KWT Makmur dalam mengembangkan usaha mereka.
“Mudah-mudahan mesin ini bisa membantu kami lebih semangat dalam produksi jamu, dan ke depannya kami bisa membuka lowongan kerja untuk ibu-ibu di Desa Panyingkiran,” ujar Rika.
Baca Juga:Transformasi Digital di Posyandu: Penerapan SIPPOS Tingkatan Efisiensi Pencatatan Kesehatan di TasikmalayaSewindu Galunggung Max Club Tasikmalaya Bersama Sera Sani Foundation Santuni 100 Anak Yatim dan Dhuafa
Dengan langkah ini, KWT Makmur Desa Panyingkiran tidak hanya mampu meningkatkan produksi jamu mereka, tetapi juga berpotensi membuka peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar. (riz)
Rizki Fatkhur Rizqi/Radar Tasikmalaya