TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Aliran Sungai Cikembang di Desa Cibeber Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya belakangan ini tampak menghitam.
Khususnya di wilayah yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
Ikan-ikan di sungai itu tampak mengapung di permukaan dalam kondisi mati.
Baca Juga:Karya Jurnalis Radar Tasikmalaya Masuk 5 Besar Nominasi Penghargaan Karya Jurnalistik tentang Anak oleh UNICEFManajemen Talenta di Kota Tasikmalaya: Inovasi atau Jalan Pintas Promosi Jabatan?
Fenomena ini memunculkan dugaan dari warga setempat akan cemaran air lindi dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir yang berada di Kelurahan Tamansari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
“Ini terparah. Tahun lalu tidak sampai sini. Ikan-ikan mati,” kata Nandar Sunandar, warga Desa Cibeber, Kamis (18/9/2025).
Bagi sebagian orang, pemandangan itu menjadi peluang memperoleh ikan dengan mudah. Mereka bahkan menyempatkan diri mendatangi sungai pada malam hari. Dengan bermodalkan senter dan jaring, mereka mencari ikan-ikan yang mati.
Namun bagi warga lainnya, hal tersebut justru menimbulkan rasa cemas akan dampak kesehatan maupun kerusakan ekosistem sungai. Pasalnya air sungai yang menghitam mengindikasikan pencemaran,
Seperti diutarakan Nandar yang mengatakan kejadian serupa pernah terjadi pada tahun sebelumnya.
Saat itu, wilayah yang paling terdampak adalah Kampung Sinargalih Kota Tasikmalaya di mana air sungai menghitam, kolam-kolam warga rusak dan kabar pencemaran menyebar luas hingga ke kampung sekitarnya.
“Kami khawatir cemaran ini sampai ke kolam atau sumur warga. Airnya hitam sekali, takut gatal kalau dipakai,” ujarnya.
Radar kemudian menelusuri kondisi di Kampung Sinargalih. Wawan dan Umar,
Baca Juga:Tak Berubah, Gaya Komunikasi Kadinsos Kota Tasikmalaya Dikritik PublikDidanai Kelompok Anarkis Luar Negeri, Polda Jabar Ungkap Otak Pembakaran Bandung dan Tasikmalaya Bulan Lalu
Warga Kampung Sirnagalih, Umar mengaku kali ini mereka masih “selamat” karena kolam mereka belum terdampak langsung.
Namun, trauma tahun lalu masih membekas. Ratusan kolam mereka luluh lantak, ikan mati massal, bahkan air sumur ikut tercemar hingga tak bisa digunakan.
“Sekarang kami tetap waspada, apalagi akan menghadapi musim kemarau. Biasanya kalau kemarau, masalah ini makin terasa. Untuk kolam di Sinargalih masih aman, tapi ikan di Sungai Cipajaran sudah banyak yang mabuk terbawa aliran air hitam. Pasti nanti kelihatan juga di bendungan hilir,” tuturnya Uman yang diamini Wawan.
Kekhawatiran warga tidak hanya soal hilangnya sumber penghidupan, tetapi juga ancaman terhadap kualitas air yang mereka gunakan sehari-hari.