Curva Sud Akhiri Boikot ke AC Milan: Kembali Dukung Tim saat Hadapi Udinese

Curva Sud AC Milan
Ilustrasi Curva Sud AC Milan Foto: Tangkapan layar Instagram@lucci_luca 
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Ada kabar baik bagi AC Milan jelang laga tandang melawan Udinese di Stadion Bluenergy, Minggu (21/9) pukul 01.45 WIB.

Curva Sud Milano, kelompok ultras paling setia Rossoneri, memastikan diri hadir kembali memberikan dukungan penuh setelah sebelumnya melakukan boikot di San Siro.

Keputusan ini diumumkan langsung melalui unggahan di akun Instagram resmi Curva Sud.

Baca Juga:Jurnalis Italia Minta Juventus Lakukan Segala Cara untuk Pertahankan YildizHernanes Yakin Trio Pemain Lazio Akan Jadi Senjata Sarri Kalahkan AS Roma

“Setelah sekian lama hening di San Siro, besok kami akan kembali ke mode tandang: seperti di Lecce, tembok hitam pekat, kembali mengibarkan bendera, dengan bangga mengibarkan spanduk, menyemangati para pemain kami selama 90 menit! Avanti Milanisti, avanti Curva Sud!” tulis pernyataan mereka.

Seperti diketahui, kemenangan Milan atas Bologna pekan lalu justru terasa aneh. Tribun Curva Sud yang biasanya bergemuruh penuh chant dan koreografi khas malah hening.

Tidak ada lagi bendera, spanduk, maupun nyanyian yang biasanya jadi identitas mereka.

Hal ini disebabkan perselisihan yang hingga kini belum menemukan titik terang antara kelompok ultras, pihak klub, dan otoritas stadion.

Akibatnya, beberapa laga kandang Milan musim ini justru terasa seperti pertandingan tandang bagi para pemain.

Sebaliknya, laga tandang—seperti di Lecce dua pekan lalu dan Udine akhir pekan ini—akan terasa seperti laga kandang berkat dukungan penuh para ultras.

Latar Belakang Boikot

Alasan Curva Sud menolak mendukung Milan di San Siro bukan sekadar aksi emosional.

Baca Juga:Lakoni Laga Tandang ke Udinese, Allegri Siapkan Nkunku Jadi Senjata Rahasia dari Bangku CadanganTotti Minta Pemain AS Roma Waspadai Zaccagni: Ia Sosok yang Menentukan

Mereka menilai telah terjadi serangkaian pembatasan yang dianggap tidak masuk akal.

Dari pernyataan resmi yang dirilis sebelumnya, ada lima poin utama yang jadi dasar boikot:

1. Daftar hitam (black-list) suporter

Beberapa tokoh penting Curva Sud masuk daftar hitam tanpa alasan jelas. Mereka dilarang masuk San Siro atau dipaksa pindah ke sektor lain stadion.

2. Pembatasan spanduk dan bendera

Simbol-simbol kebanggaan yang selama bertahun-tahun jadi identitas kelompok ultras dirampas tanpa penjelasan logis.

Tawaran alternatif yang diajukan dianggap hanya solusi paksa dan tidak tulus.

3. Kurangnya transparansi dari otoritas

Menurut Curva Sud, semua larangan hanya disampaikan secara lisan tanpa ada dokumen resmi. Mereka menyebutnya sebagai bentuk “represi gila” tanpa dasar hukum.

0 Komentar