UMB Tasikmalaya dan Unsil Kolaborasi Tingkatkan Produksi Pertanian, Hadirkan Inovasi Pompa Air Tenaga Surya 

INOVASI
Mahasiswa Unsil dan UMB berkolaborasi merancang pompa air otomatis bertenaga surya untuk dimanfaatkan para petani di Desa Sukasetia, Kabupaten Ciamis.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Penerapan teknologi tepat guna terus dikembangkan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian.

Di tengah era kemandirian energi, inovasi peralatan berbasis teknologi menjadi kebutuhan. Salah satu inovasi terbaru hadir melalui pompa air otomatis tenaga surya hasil kolaborasi Universitas Siliwangi (Unsil) dan Universitas Mayasari Bakti (UMB).

Alat ini dirancang oleh Rian Nurdiansyah (Unsil), Januar Arifin Ruslan (Unsil), dan Yuda Muhammad Hamdani (UMB) yang tergabung dalam tim pengabdian masyarakat dan penelitian. Proyek ini juga mendapat dukungan biaya dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi tahun 2025.

Baca Juga:Hotel Santika Tasikmalaya Hadirkan Paket Pernikahan Eksklusif “The Wedding Story”DOKU Travel Fest 2025: Perluas Kolaborasi Merchant dan Partner, Hadir Offline dan Online

Rian Nurdiansyah menjelaskan, pompa air otomatis tersebut memanfaatkan energi matahari sebagai sumber pembangkit listrik. “System Photovoltaic digunakan untuk pembangkit listriknya. Sumber tenaganya dari tenaga surya atau sinar matahari,” jelasnya.

Ia menuturkan, proyek pembuatan pompa dimulai sejak Juli 2025 dan ditargetkan rampung pada November 2025. Desa Sukasetia, Kabupaten Ciamis, dipilih sebagai lokasi percontohan pemanfaatan teknologi ini.

“Proses pembuatan alat ini merupakan hasil kolaborasi kami dari Universitas Siliwangi dan Universitas Mayasari Bakti. Tidak hanya kami sebagai tim dosen juga bersama dengan mahasiswa dari kampus masing-masing, termasuk pihak desa dan para petani dari Kelompok Tani Taruna Tani Sukamandiri Kabupaten Ciamis,” ujarnya.

Latar belakang pembuatan alat tersebut, kata dia, berawal dari persoalan lahan pertanian yang sering mengalami kekeringan dan kekurangan air saat musim kemarau. Kondisi itu membuat petani membutuhkan sumber air tambahan untuk mengairi lahan.

“Dengan adanya project ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi yang berdampak positif bagi peningkatan hasil pertanian, juga untuk memberikan kemudahan bagi para petani melalui pemanfaatan teknologi modern yang berbasis pada pemanfaatan sumber daya alternatif tenaga surya atau sinar matahari,” ujar Rian.

Menurutnya, keunggulan pompa air otomatis ini tidak hanya terletak pada sistem penyiraman yang lebih efektif dan efisien, tetapi juga memberikan sumber energi mandiri bagi petani.

Melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terintegrasi, energi yang dihasilkan dapat digunakan untuk kebutuhan lain di luar sistem penyiraman.

0 Komentar