TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sejam setelah unjuk rasa digelar, ketegangan antara warga Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedes, dengan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tasikmalaya Budy Rachman tampak mereda.
Kedua belah pihak dipertemukan di Kantor BKPSDM Kota Tasikmalaya, Jumat (19/9/2025) sore, dan berjabat tangan hingga berpelukan.
Budy tampak bersalaman dengan perwakilan warga, bernama Ozos, yang sebelumnya terekam bersitegang dengannya. Momen itu disaksikan langsung oleh Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra.
Baca Juga:Karya Jurnalis Radar Tasikmalaya Masuk 5 Besar Nominasi Penghargaan Karya Jurnalistik tentang Anak oleh UNICEFManajemen Talenta di Kota Tasikmalaya: Inovasi atau Jalan Pintas Promosi Jabatan?
“Kang hapunten ya, akang kamari (kang maaf ya, akang kemarin, red) memang hari pertama ngantor. Sama-sama greget ingin membantu masyarakat yang memang sangat perlu dibantu. Mungkin di sini ada kekhilafan, kesalahapahaman, jadikan ini hikmah untuk kemajuan kota tasikmalaya. Hapunten anu kasuhun,” ucap Budy Rachman sambil menggenggam tangan kanan Ozos.
Diky Chandra lantas menyambung ucapan Budy dengan meminta maaf atas nama para Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Intinya manusia itu boleh saja punya keinginan marah. Tapi mudah-mudahan Allah memberikan kita kekuatan untuk mengendalikannya. hapunten oge abi sebagai rama na beliau juga teman-teman ASN. Sebagai pribadi saya minta maaf kepada masyarakat,” imbuhnya.
Azian Fahminudin atau akrab disapa Ozos, menyambut tangan Budy Rachman dengan senyum.
“Sami-sami abdi oge nyuhunkeun dihapunten sudah bikin kegaduhan. Intina hayu urang sasarengan (sama-sama saya juga minta maaf sudah bikin kegaduhan. Intinya ayok kita bersama-sama, red),” timpa Ozos.
Sebelumnya, sekitar pukul 14.30 WIB, empat warga Panglayungan menggelar unjuk rasa di depan Kantor Dinas Sosial Kota Tasikmalaya.
Mereka datang dengan membawa spanduk dan berorasi, menuntut agar Kadinsos menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Baca Juga:Tak Berubah, Gaya Komunikasi Kadinsos Kota Tasikmalaya Dikritik PublikDidanai Kelompok Anarkis Luar Negeri, Polda Jabar Ungkap Otak Pembakaran Bandung dan Tasikmalaya Bulan Lalu
Aksi ini dipimpin Ozos. Dalam orasinya, ia menekankan bahwa tujuan kedatangan mereka bukan untuk mencari keributan, melainkan menjaga kondusivitas dengan cara meminta pejabat publik lebih bertanggung jawab.
“Kami datang ke sini menyampaikan permohonan kepada Bapak Kadinsos supaya minta maaf kepada masyarakat kami. Karena masyarakat berharap kondusivitas tetap terjaga,” ujarnya.
Selain itu, Ozos menyoroti gaya kepemimpinan Budy yang dinilai arogan. Menurutnya, aspirasi warga seharusnya ditanggapi dengan solusi, bukan dengan nada tinggi.