Beukema juga dipuji karena cerdas membaca permainan, setidaknya sebelum gol pembuka tercipta.
Namun, Olivera justru tampil buruk, tampak gugup dan kesulitan memberikan umpan bersih.
Juan Jesus yang masuk di babak kedua tak banyak memberi pengaruh karena gol City datang hanya beberapa detik setelah ia masuk ke lapangan.
Baca Juga:Rahasia Pio Esposito Tampil Apik di Liga Champions: Gunakan Cara Main di Serie BColombo Bantah Galliani Akan Kembali ke AC Milan: “Saya Berbicara Dengannya”
Sabatini menutup analisanya dengan kesan pahit: andai tidak ada kartu merah untuk Di Lorenzo, laga ini mungkin akan berjalan berbeda.
Tapi, ia mengakudalam 21 menit pertama, Napoli hanya mampu menciptakan satu peluang berarti.
Kiper City, Gianluigi Donnarumma lebih banyak menjadi penonton, sama seperti keluarga besarnya yang datang dari Italia untuk mendukung langsung dari tribun Etihad.
Meski begitu, penampilan heroik Milinkovic-Savic tetap menjadi catatan positif tersendiri. Di tengah tekanan tanpa henti, ia mampu membuat City frustrasi di babak pertama.
Sabatini menilai, jika ada satu nama yang benar-benar layak diselamatkan dari kekalahan itu, maka itu adalah sang kiper yang dengan segala cara—bahkan “dengan jenggotnya”—berusaha menjaga Napoli tetap hidup di Liga Champions.