Karya Jurnalis Radar Tasikmalaya Masuk 5 Besar Nominasi Penghargaan Karya Jurnalistik tentang Anak oleh UNICEF

Ayu Sabrina radar tasikmalaya penghargaan karya jurnalistik
Ayu Sabrina Barokah, jurnalis Radar Tasikmalaya
0 Komentar

Pengalaman itu semakin lengkap ketika UNICEF bersama AJI Indonesia menggelar lokakarya pada Februari lalu.

“Dari 20 jurnalis terpilih se-Indonesia, saya ikut mempelajari keamanan air, krisis iklim, dan hak-hak anak. Bertemu dengan rekan dari Papua, Bali, Kalimantan, Jakarta, dan Sulawesi membuat saya sadar: isu lokal yang saya liput sejatinya bagian dari krisis global. Tasikmalaya hanyalah satu wajah dari kegentingan itu,” tandasnya.

Perjalanan liputan tentang Ciangir tak selalu mulus bagi Ayu. Di balik dukungan penuh redaksi Radar Tasikmalaya, ada cibiran yang harus ia telan.

Baca Juga:Manajemen Talenta di Kota Tasikmalaya: Inovasi atau Jalan Pintas Promosi Jabatan?Tak Berubah, Gaya Komunikasi Kadinsos Kota Tasikmalaya Dikritik Publik

“Beberapa pejabat pernah menjuluki saya “Ayu limbah”, “Ayu sampah”, hingga “Ayu spesialis Ciangir.” Saya tersenyum saja. Sebab bagi saya, setiap kali mereka mengingat julukan itu, semoga mereka pun ingat Ciangir, dan segera tergugah untuk menyelesaikan masalahnya,” ucapnya.

Saat ini, salah satu karya Ayu Sabrina masuk nominasi lima besar karya jurnalistik tentang anak tahun 2025. Menurutnya hal itu tentu membanggakan.

“Namun bagi saya, penghargaan hanyalah pintu. Yang lebih penting adalah memastikan suara anak-anak Ciangir tetap terdengar di luar Tasikmalaya. Bahwa mereka berhak menghirup udara bersih, minum air layak, dan belajar tanpa dihantui bau sampah,” ujar Ayu.

Baginya, Ciangir adalah cermin. Ia menunjukkan bagaimana krisis iklim dan kelalaian manusia berpadu menciptakan derita.

“Selama derita itu belum berakhir, saya percaya: tugas seorang jurnalis adalah terus mengetuk hati, meski dengan sebutir berita yang lahir dari tumpukan sampah. Penghargaan UNICEF ini bukan titik akhir, melainkan pengingat bahwa perjuangan Ciangir masih panjang, dan suara anak-anaknya tak boleh redup,” pungkasnya. (red)

0 Komentar