TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Jembatan rusak di Bantargedang, Kecamatan Bungursari akan dibangun ulang oleh Pemkot Tasikmalaya. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) sudah mengalokasikan anggaran senilai Rp 550 juta untuk 2 proyek jembatan.
Kerusakan jembatan tua peninggalan Belanda itu sudah menjadi sorotan sejak bulan April 2025.
Kondisinya sangat parah di mana separuh badan jalan amblas, sementara sisanya hanya bertahan dengan ditopang bambu hasil swadaya warga.
Baca Juga:Karya Jurnalis Radar Tasikmalaya Masuk 5 Besar Nominasi Penghargaan Karya Jurnalistik tentang Anak oleh UNICEFManajemen Talenta di Kota Tasikmalaya: Inovasi atau Jalan Pintas Promosi Jabatan?
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya, Hendra Budiman, mengakui bahwa jembatan tersebut memang sudah tidak layak dipakai.
Maka dari itu pihaknya bukan lagi akan memperbaiki, namun membangun ulang jembatan tersebut.
“Pelaksanaan direncanakan pada awal Oktober, jembatan lama sudah tidak memungkinkan dipakai, jadi itu harus dibuat baru,” ujarnya saat ditemui di Aula Bappelitbangda usai Rakor Kepegawaian, Rabu (17/9/2025).
Untuk pembangunan jembatan baru itu, pihaknya sudah mengalokasikan anggaran sekitar Rp350 juta yang bersumber dari APBD Kota Tasikmalaya tahun 2025. Konstruksinya akan dibuat sedemikian rupa agar aman dilintasi.
“Faktor usia membuat konstruksi jembatan rapuh dan membahayakan keselamatan warga, jadi perbaikan dilakukan secara total,” tegasnya.
Tak hanya di Bantargedang, Dinas PUTR juga mengalokasikan dana Rp200 juta untuk memperbaiki jembatan lain di wilayah Bungursari. Hal tersebut diharapkan bisa memberikan kemudahan masyarakat dalam berbagai aktivitas yang menundukung kesejahteraan.
“Bungursari menjadi salah satu titik yang kami prioritaskan, karena jembatan merupakan akses vital masyarakat, baik untuk transportasi, aktivitas ekonomi, maupun mobilitas sosial,” tambahnya.
Baca Juga:Tak Berubah, Gaya Komunikasi Kadinsos Kota Tasikmalaya Dikritik PublikDidanai Kelompok Anarkis Luar Negeri, Polda Jabar Ungkap Otak Pembakaran Bandung dan Tasikmalaya Bulan Lalu
Saat jembatan ini rusak warga melakukan gotong royong menghimpun dana dan memasang konstruksi bambu. Seperti pengakuan tokoh warga setempat, Asep Waskijo yang mengatakan hal itu dilakukan karena warga sangat membutuhkan jembatan tersebut sebagai akses mobilitas.
“Sudah sering ada yang datang, mulai dari media, LSM, sampai orang Pemkot. Tapi yang ada cuma foto-foto, nanya-nanya, belum ada perbaikan nyata. Kami enggak bisa terus menunggu, akhirnya warga swadaya perbaiki sebisanya,” kata Asep.
Perbaikan yang alakadarnya itu membuat kondisi jembatan tetap rawan. Di mana bagian tanah penopang di sisi jembatan sudah kropos dan setiap saat bisa longsor lagi.