Sinergi Hijaukan Lingkungan di Kabupaten Ciamis, Tanam Berbagai Jenis Pohon di Bantaran Sungai Ciputrahaji

Penanaman Pohon di Ciamis
Pembukaan Gerakan Lingkungan di Masyarakat (Geliat) oleh HPAI, Gen Hijau dari SMA Negeri 2 Banjarsari, dan masyarakat di Dusun Pongporang, Desa Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar, pada Selasa, 16 September 2025. (Istimewa For Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Aksi mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim semakin mendesak di Kabupaten Ciamis. Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI), bersama Gen Hijau dari SMA Negeri 2 Banjarsari, serta masyarakat sekitar menggelar Gerakan Lingkungan di Masyarakat (Geliat) di Dusun Pongporang, Desa Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar, pada Selasa-Rabu 16-17 September 2025.

Gingin Jamiul Mubtadin SPdI, Ketua Dewan Penggiat HPAI Kabupaten Ciamis, mengungkapkan bahwa gerakan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat menjaga kebersihan, kelestarian, dan keberlanjutan lingkungan.

Dia menekankan pentingnya tindakan bersama untuk menjaga lingkungan hidup yang lebih baik di daerah tersebut, yang menjadi area rentan perubahan iklim.

Baca Juga:Doa dan Syukur untuk Bangsa, HUT GM FKPPI Kabupaten Tasikmalaya Gelar Pengobatan Gratis dan Pembagian SembakoTingkatkan Daya Saing Produk Lokal, Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Kewirausahaan Daerah

“Apalagi Kampung Pongporang, yang merupakan daerah dataran rendah, sering terdampak banjir apabila hujan turun dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama,” jelas Gingin pada Radar, Rabu (17/9/2025).

Sebagai bagian dari inisiatif ini, HPAI, Gen Hijau dan masyarakat setempat melakukan penanaman pohon di sekitar bantaran Sungai Ciputrahaji, dengan tujuan menciptakan area hijau dan berkelanjutan.

“Dengan penanaman pohon ini, kami berharap kawasan ini menjadi lebih hijau dan dapat bertahan lama,” ujar Gingin.

Selain itu, mengingat wilayah ini sering dilanda banjir, kegiatan Geliat juga mencakup pembuatan biopori sebagai langkah mitigasi. Sebanyak 30 lubang biopori dibuat di lokasi yang rawan tergenang air, bertujuan untuk memperbaiki daya resap tanah dan mencegah banjir.

“Biopori ini akan berfungsi sebagai resapan air yang dapat membantu mengurangi genangan banjir,” tambahnya.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aksi fisik, tetapi juga berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya adaptasi terhadap perubahan iklim dan mitigasi bencana.

“Kami berharap, meskipun ini merupakan aksi kecil, dampaknya dapat besar dan bermanfaat untuk masyarakat Dusun Pongporang, baik dalam hal penanaman pohon maupun pembuatan biopori,” tutup Gingin.

Baca Juga:Transformasi Digital di Posyandu: Penerapan SIPPOS Tingkatan Efisiensi Pencatatan Kesehatan di TasikmalayaSewindu Galunggung Max Club Tasikmalaya Bersama Sera Sani Foundation Santuni 100 Anak Yatim dan Dhuafa

Dengan adanya aksi ini, masyarakat di Dusun Pongporang diharapkan lebih peduli dan memiliki kesadaran terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan menghadapi tantangan perubahan iklim. Semoga inisiatif ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya melestarikan alam dan mencegah bencana alam. (riz)

0 Komentar