TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Tasikmalaya bersilaturahmi ke Kantor DPD Partai Golkar Kota Tasikmalaya, Rabu (17/9/2025).
Dari pertemuan tersebut, kedua partai yang menjadi kompetitor di Pilkada 2024 kemarin ini kembali merajut hubungan harmonis layaknya koalisi dini untuk Pilkada mendatang.
Dinamisnya politik di Kota Tasikmalaya kini mempertemukan PKS dan Partai Golkar melalui momen silaturahmi kebangsaan. Di mana pimpinan dari kedua partai bisa duduk bareng dengan suasana yang harmonis.
Baca Juga:Didanai Kelompok Anarkis Luar Negeri, Polda Jabar Ungkap Otak Pembakaran Bandung dan Tasikmalaya Bulan LaluDua Siswa MAN 1 Tasikmalaya Lolos Final OSN Tingkat Nasional Bidang Fisika
Ketua DPD PKS Kota Tasikmalaya Agus Sugiarto mengatakan pihaknya datang bersilaturahmi sebagai bentuk penghormatan sekaligus membuka kembali ruang komunikasi politik.
Apalagi saat ini PKS diisi kepengurusan baru yang dikukuhkan melalui Musda pada 7 September kemarin.
“Golkar ini partai senior dengan banyak pengalaman. Kami belajar dari best practice yang sudah dijalankan, termasuk punya sejarah memimpin kota melalui wali kota maupun ketua DPRD,” ungkapnya..
Diakuinya bahwa kontestasi politik masih cukup lama, namun bukan berarti komunikasi tidak diperlukan. Pasalnya peranan partai politik untuk kebaikan masyarakat bukan hanya muncul di momen Pemilu atau Pilkada saja.
“Kenapa tidak bikin bakti sosial bareng, misalnya. Ini jadi teladan bahwa partai politik tidak hanya hadir saat hajatan politik, tapi juga konsisten berbuat untuk masyarakat,” katanya.
Sejurus dengan itu, Ketua DPD Golkar Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf menyambut baik kunjungan PKS ke kantornya.
Menurutnya silaturahmi ini bisa mengikis sekat komunikasi dan menjaga kondusivitas daerah.
Baca Juga:Hima Persis Jawa Barat Desak Reformasi Tunjangan DPRD Berbasis Evaluasi KinerjaPemerintah Siapkan Suntikan Dana Rp200 Triliun ke Perbankan
“Karena bagi kami kolaborasi antar partai itu penting, jangan sampai perbedaan pilihan di pilkada justru menjauhkan,” ungkapnya.
Yusuf juga menerangkan bahwa bahwa komunikasi politik antara Golkar dan PKS bukanlah hal baru. Hanya saja dinamika politik memang membuat membuat komunikasi menjadi timbul tenggelam.
“Kondisi politik nasional maupun lokal bisa saja dinamis, tapi yang lebih penting partai jangan terpecah-belah,” katanya.
Dirinya pun sepakat jika PKS dan Golkar bisa melaksanakan kegiatan bersama yang bisa memberikan manfaat untuk masyarakat.
Sehingga mampu membangun semangat guyub antar parpol dan juga masyarakat secara umum.