Juventus aman dari risiko, tetapi juga miskin peluang.
Bandingkan dengan Juventus-Inter di bawah Tudor.
Tim memang kebobolan tiga gol, namun mereka juga menghasilkan empat gol dengan variasi serangan yang cepat, vertikal, dan penuh kejutan.
Tudor dianggap mampu menyiapkan strategi berbeda di setiap fase pertandingan, bahkan mengubah formasi di tengah laga untuk mengejutkan lawan.
Perbedaan filosofi ini juga tercermin dari sikap kedua pelatih di pinggir lapangan. Motta dikenal tenang, dingin, dan cenderung minim ekspresi.
Baca Juga:Ivan Brnovic: Vasilije Adzic Lebih Mirip Pogba Dibandingkan BobanDybala Absen dalam Derby della Capitale Lawan Lazio, Fans AS Roma Sarankan Gantung Sepatu
Sementara Tudor terlihat lebih agresif, sering berteriak memberi instruksi, bahkan ikut membakar semangat pemainnya.
Bagi Minchiotti, gaya Tudor membuat Juventus tampak lebih hidup.
Ia menyebut Bianconeri kini punya senjata tambahan berupa variasi taktik dan keberanian mengambil risiko yang sebelumnya hilang.
“Dengan Tudor, Juventus tak hanya tahu bagaimana cara memulai laga, tapi juga bagaimana mengubah arah permainan saat dibutuhkan. Inilah yang membuat mereka kini sulit ditebak,” tulis Minchiotti.