GARUT, RADARTASIK.ID – Upaya Pemerintah Kabupaten Garut meningkatkan kenyamanan dan mobilitas warganya kian nyata.
Tahun 2025, Pemkab Garut menyiapkan rekonstruksi 139 ruas jalan dengan anggaran Rp 60 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025.
Langkah ini disambut positif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut, terutama karena dinilai mendukung pemerataan pembangunan hingga ke pelosok.
Baca Juga:Curug Madi, Surga Tersembunyi di Perbatasan Garut-Bandung: Destinasi Asri untuk Liburan HematPembebasan Lahan Tol Getaci di Garut Tersendat, Anggaran Jadi Penentu Lanjutan Proyek Strategis
Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Daerah Pemilihan (Dapil) 6, Dadan Wandiansyah, menegaskan dukungannya terhadap program tersebut.
Menurutnya, rencana ini sangat relevan dengan kebutuhan wilayah yang ia wakili.
Dapil 6 meliputi Kecamatan Pameungpeuk, Cibalong, Cikelet, Bungbulang, Mekarmukti, Pakenjeng, Pamulihan, Cisewu, Caringin, dan Talegong—daerah yang menurutnya masih jauh dari kondisi ideal infrastruktur jalan.
Ia memaparkan, perbaikan jalan di 139 titik merupakan langkah awal yang penting, meskipun total jalan kabupaten di Garut mencapai sekitar 1.000 km dan belum termasuk jalan desa.
Bagi Dadan, pendekatan bertahap adalah pilihan realistis agar pembangunan bisa merata tanpa meninggalkan wilayah pelosok.
Dadan mengungkapkan, rencana rekonstruksi tersebut sudah disahkan di tingkat kabupaten.
Saat ini, Pemkab Garut hanya menunggu evaluasi dari Gubernur Jawa Barat sebelum realisasi dimulai.
Ia menilai proses ini menjadi bagian penting untuk memastikan pelaksanaan sesuai aturan dan tepat sasaran.
Baca Juga:Protes Aktor Preman Pensiun soal Perizinan Masjid Wakaf Bikin Geger, Dewan Garut Desak Berlakukan Sanksi TegasCalon Pengantin di Jawa Barat Wajib Tanam Pohon Sebelum Menikah, Garut Jadi Lokasi Perdana
Dari sisi anggaran, ia melihat adanya keberpihakan pemerintah daerah yang semakin jelas terhadap pembangunan infrastruktur di Garut.
Menurutnya, kebijakan Bupati Garut menunjukkan tekad kuat untuk menciptakan pemerataan, bukan hanya fokus pada pusat kota.
Selain kenyamanan transportasi, pembangunan infrastruktur jalan diyakini akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat.
Dengan akses jalan yang lebih baik, arus distribusi barang, mobilitas tenaga kerja, serta peluang usaha akan semakin lancar.
”Kami meyakini dengan pembangunan infrastruktur itu secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat karena masyarakat akan jauh dipermudah akses untuk berkegiatan,” ungkapnya beberapa waktu lalu. (Agi Sugiana)