GARUT, RADARTASIK.ID – Menikah kini bukan hanya soal cinta dan komitmen, tetapi juga kepedulian pada alam.
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat memulai kebijakan unik yang mewajibkan calon pengantin di Jawa Barat menanam pohon sebelum melangsungkan pernikahan.
Program perdana berlangsung di kawasan reklamasi tambang pasir Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Kamis, 11 September 2025.
Baca Juga:SDIT Al Bayyinah Garut Tanamkan Nilai Kepramukaan Lewat Perkemahan MahabbahPemkab Garut Mulai Rekonstruksi dan Rehabilitasi 139 Titik Jalan, Apakah Cukup Menyelesaikan Masalah Jalan?
Sekitar 10 pasang calon pengantin memegang cangkul dan bibit pohon, menandai langkah awal dari kebijakan yang dikemas sebagai bagian dari program Asta Protas Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Kepala Kantor Kemenag Jawa Barat, Dudu Rohman, menjelaskan, penanaman pohon ini merupakan implementasi nilai ekoteologi—pemahaman bahwa manusia memiliki tanggung jawab untuk mencintai dan merawat lingkungan.
Dudu menegaskan, kegiatan di Garut ini menjadi pilot project yang akan dilaporkan ke Menteri Agama sebagai contoh baik. ”Ini yang pertama,” ucapnya.
Menurutnya, upaya ini diharapkan menginspirasi calon pengantin untuk memulai rumah tangga dengan langkah yang ramah lingkungan sekaligus menyebarkan pesan menjaga bumi kepada masyarakat luas.
Lokasi yang dipilih bukan sembarangan.
Para calon pengantin menanam pohon di lahan reklamasi seluas 2,8 hektare milik CV Bumi Pasir Makmur.
Pemilik lahan, Dudung Sudiana, menyebut, kawasan tersebut sebelumnya adalah tambang pasir yang memerlukan waktu sekitar lima bulan untuk mengembalikan kondisi tanahnya. ”Ini kawasan reklamasi,” ungkapnya.
Penanaman pohon menjadi bagian penting untuk memulihkan kesuburan lahan dan mengembalikan ekosistem.
Baca Juga:Aktor Preman Pensiun Abenk Marco Kecewa dengan Pelayanan Publik Pemkab Garut, Bupati dan Wakil Angkat BicaraProgres Seleksi Pemain Persigar Garut: Hanya Belasan yang Layak Berlaga di Liga 4 Seri 1 Jawa Barat
Salah satu pasangan peserta, Dendi Lutfian dan Sintya Novitasari, menilai program ini sebagai pengalaman berkesan sebelum pernikahan.
Mereka berharap pohon yang ditanam kelak tumbuh subur dan memberi manfaat bagi lingkungan serta masyarakat sekitar. (Agi Sugiana)