100 Miliar untuk Sekolah Rakyat di Kabupaten Ciamis, Jadi Program Prioritas Presiden Prabowo

Sekolah Rakyat
Kantor Dinas Sosial Kabupaten Ciamis yang berada di Jalan Tentara Pelajar, Selasa (16/9/2025). (Fatkhur Rizqi/Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Program sekolah rakyat gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dipastikan belum dapat dilaksanakan di Kabupaten Ciamis pada tahun 2025.

Hal ini disebabkan oleh proses persiapan yang masih berlangsung, khususnya terkait sertifikasi lahan untuk pembangunan sekolah.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ciamis, Ihsan Rasyad, mengungkapkan bahwa proyek sekolah rakyat yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem ini masih dalam tahap awal.

Baca Juga:Doa dan Syukur untuk Bangsa, HUT GM FKPPI Kabupaten Tasikmalaya Gelar Pengobatan Gratis dan Pembagian SembakoTingkatkan Daya Saing Produk Lokal, Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Kewirausahaan Daerah

“Sekolah rakyat di Kabupaten Ciamis sedang proses sertifikasi tanah seluas 10,8 hektare yang berada di bawah pengelolaan BPKD bersama Pertanahan ATR/BPN. Target pembangunan baru dapat dimulai pada tahun 2026,” jelas Ihsan, Selasa (16/9/2025).

Pembangunan sekolah rakyat ini direncanakan akan dilaksanakan di Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku. Dengan anggaran yang bersumber dari APBN sebesar Rp 100 miliar, sekolah rakyat akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti gedung belajar, asrama, dapur umum, fasilitas olahraga, tempat ibadah, dan sarana prasarana lainnya.

“Tanah seluas itu dan dana sebesar Rp 100 miliar akan digunakan untuk membangun sekolah berkonsep asrama yang menyediakan semua kebutuhan siswa secara gratis,” tambah Ihsan.

Sekolah rakyat ini khusus ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang tercatat dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), serta untuk anak-anak yang putus sekolah dan mereka yang mendapat izin orang tua untuk tinggal di asrama.

Meskipun rencana awalnya adalah untuk menampung sekitar 100 siswa, jumlah ini dapat bervariasi sesuai dengan jenjang pendidikan, apakah SD, SMP, atau SMA.

“Untuk siswa yang diterima, mereka akan dipilih dari desil 1-5 dalam DTSEN. Program ini secara bertahap akan dimulai dan fokus pada anak-anak yang membutuhkan,” jelas Ihsan.

Dengan adanya program ini, diharapkan dapat memberi kesempatan yang lebih luas bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa beban biaya.

Baca Juga:Transformasi Digital di Posyandu: Penerapan SIPPOS Tingkatan Efisiensi Pencatatan Kesehatan di TasikmalayaSewindu Galunggung Max Club Tasikmalaya Bersama Sera Sani Foundation Santuni 100 Anak Yatim dan Dhuafa

Namun, kata dia, sampai saat ini, seluruh kegiatan tersebut masih dalam tahap persiapan dan ditargetkan untuk dimulai pada tahun 2026. (riz)

0 Komentar