RADARTASIK.ID – Luka Modric kembali menunjukkan magisnya di San Siro dini hari tadi.
Gol semata wayang gelandang veteran Kroasia itu ke gawang Bologna tidak hanya menghadirkan kemenangan bagi AC Milan, tetapi juga membuat Curva Sud kembali bernyanyi setelah sempat lama bungkam dalam aksi protes.
Jurnalis Italia, Sandro Sabatini, dalam kolom editorialnya di Calciomercato, menegaskan bahwa kemenangan ini jauh lebih besar dari sekadar tambahan tiga poin.
Baca Juga:Prediksi Susunan Pemain AC Milan vs Bologna: Pulisic dan Gimenez StarterLuca Calamai: Chivu Harus Perbaiki Pertahanan Inter yang Rapuh Saat Melawat ke Kandang Juventus
Menurutnya, Milan sukses merebut kembali kekaguman dan kebanggaan dari para tifosi, sesuatu yang selama ini terasa hilang.
“Ketika akhirnya Curva kembali bernyanyi, jelaslah bahwa Milan telah memainkan dan memenangkan sebuah pertandingan yang lebih besar daripada sekadar hasil akhir,” tulis Sabatini.
“Nilai kemenangan ini sebanding dengan merebut kembali hati para penggemar, hampir sama pentingnya dengan posisi di klasemen,” lanjutnya.
Laga di San Siro berjalan penuh ketegangan.
Milan mencatatkan empat kali tembakan mengenai tiang gawang dan sempat dirugikan oleh keputusan kontroversial wasit karena tak mendapat hadiah penalti atas pelanggaran terhadap Nkunku yang tidak diberikan meski sudah ditinjau VAR.
Bahkan, pelatih Massimiliano Allegri harus menerima kartu merah karena protes keras.
Meski demikian, Sabatini memuji Rossoneri yang mempu mampu menjaga fokus hingga akhir laga.
Ia menekankan bahwa kiper Mike Maignan, sebelum ditarik keluar akibat cedera, tampil sigap menjaga gawang.
Baca Juga:Gasperini Tak Mau Anggap Enteng Torino: “Tim Papan Bawah Bisa Menyulitkan Semua Orang”Luca Serafini: Galliani Tak Bisa Bawa Paolo Maldini Kembali ke AC Milan
Tomori dan Gabbia bermain disiplin di lini belakang, sementara Pavlovic berani mengambil inisiatif meski sesekali kurang akurat.
Debutan De Winter juga mendapat menit bermain di babak kedua, dan meski tak terlalu menonjol, ia melihat hal itu pertanda positif karena sisi pertahanan yang ia jaga relatif aman.
Di lini tengah, Luka Modric kembali jadi pembeda. Ia bukan hanya pencetak gol kemenangan, tetapi juga pengatur tempo permainan.
Kerja samanya dengan Loftus-Cheek terlihat cair, sementara dukungan dari Fofana dan Rabiot menjaga keseimbangan.
Gol Modric di babak kedua menjadi momen krusial yang membangkitkan semangat stadion. Bahkan, Curva Sud yang sebelumnya bungkam langsung pecah dalam nyanyian dukungan.