RADARTASIK.ID – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah menggelar Public Expose Tahunan secara virtual melalui platform Zoom Webinar.
Acara pada Rabu, 10 September 2025, itu dihadiri oleh 154 peserta, terdiri dari investor, masyarakat umum, serta media, yang bertujuan untuk memperkenalkan perkembangan bisnis dan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai kinerja perusahaan hingga kuartal kedua tahun 2025.
Dalam kesempatan tersebut, berbagai pertanyaan penting terkait kondisi pasokan dan permintaan gas, hingga strategi jangka panjang PGN dalam menghadapi tantangan pasar, terungkap.
Baca Juga:United Tractors Siap Akuisisi Tambang Emas Doup, Apa Dampaknya bagi Industri Pertambangan?UNY dan Walailak University Perkuat Kesadaran Antarbudaya Mahasiswa melalui International Summer Course
Kondisi Pasokan Gas dan Permintaan Industri
Dalam keterbukaan informasi publik yang diumumkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 15 September 2025, salah satu topik yang menjadi sorotan utama dalam Public Expose adalah perkembangan demand gas industri dan pasokan gas yang terus mengalami fluktuasi.
Perusahaan dengan kode emiten PGAS itu melaporkan bahwa hingga Juni 2025, meskipun terjadi penurunan permintaan gas industri sebesar 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, hal tersebut lebih disebabkan oleh rendahnya ketersediaan pasokan gas pipa yang digantikan oleh gas regasifikasi LNG (Liquefied Natural Gas).
Fenomena ini mengakibatkan peningkatan harga gas yang berdampak pada penurunan volume penyerapan oleh pelanggan.
Pernyataan ini sejalan dengan penurunan supply gas yang signifikan, yang berujung pada dampak terhadap harga agregat dan konsumsi gas oleh pelanggan.
Selain itu, PGAS juga mengungkapkan upaya mereka untuk menanggulangi kekurangan pasokan ini dengan memanfaatkan LNG sebagai solusi.
Pada Q2 2025, kontribusi LNG terhadap total volume distribusi gas mencapai 13 persen, sementara pasokan gas pipa masih menjadi prioritas utama untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia bagian barat.
Margin Spread dan Keuntungan Niaga
Dalam sesi tanya jawab, beberapa pertanyaan terkait kinerja finansial juga mencuat.
Salah satunya adalah mengenai peningkatan spread margin di Q2 2025.
Baca Juga:Jamnas Vario Nusantara IX 2025: Meriahkan Ciater dengan Semangat Berbudaya BernusantaraReview Drama Korea My Youth: Romansa Samar Song Joong-ki dan Chun Woo-hee yang Bikin Penasaran
PGAS menjelaskan bahwa kenaikan ini dipicu oleh peningkatan pendapatan niaga sebesar 2 persen, ditambah dengan penurunan harga pembelian gas bumi sebesar 3 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Kenaikan spread margin juga sejalan dengan adanya penambahan pasokan gas pipa untuk pelanggan non-HGBT, yang sebagian berasal dari penambahan pasokan akibat unplanned shutdown di pembeli lainnya.