Menkeu Purbaya Berani Ubah Kebijakan Ekonomi, Tapi Akankah Dana Rp 200 Triliun Mengubah Segalanya?

Purbaya
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (tengah), bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (kanan), diwawancara wartawan beberapa waktu lalu. (Dok. Kemenkeu)
0 Komentar

JAKARTA, RADARTASIK.ID – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, yang baru saja dilantik untuk periode 2024-2029, langsung meluncurkan langkah strategis pertama: penyaluran dana sebesar Rp 200 triliun kepada lima bank, termasuk bank-bank dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Langkah ini dimaksudkan untuk mempercepat target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ambisius, yakni 8 persen dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

Purbaya, dalam acara Great Lecture yang diselenggarakan oleh GREAT Institute pada Kamis, 11 September 2025, menyatakan, kebijakan yang sering kali menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu diperbaiki.

Baca Juga:Perusahaan Gas Negara Hadapi Penurunan Pasokan Gas: Apa Strategi PGAS untuk Bertahan?United Tractors Siap Akuisisi Tambang Emas Doup, Apa Dampaknya bagi Industri Pertambangan?

Ia menekankan, kebijakan yang kurang efektif selama ini harus dievaluasi dan diubah untuk menciptakan dampak yang lebih nyata.

”Kebijakan kita sendiri sebenarnya yang sering kali jadi penghambat pertumbuhan ekonomi,” ungkap Purbaya seperti dikutip Disway.id.

Namun, meskipun langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, pertanyaan mengenai efektivitasnya segera muncul.

Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menganggap bahwa pernyataan Menkeu Purbaya memiliki dampak positif.

Namun, menurutnya, pertanyaan tentang keefektifan kebijakan ini perlu dijawab.

Achmad Nur Hidayat mengatakan, meskipun ada optimisme tinggi terhadap langkah baru ini, tantangan besar tetap ada.

Ia menjelaskan, Indonesia selama ini hanya mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5-6 persen, jauh dari target ambisius 8 persen yang dicanangkan oleh pemerintah.

”Selama ini, ekonomi kita lebih sering bergerak di kisaran 5-6 persen,” jelas Achmad saat diwawancara Disway.id via sambungan telepon pada Senin, 15 September 2025.

Baca Juga:UNY dan Walailak University Perkuat Kesadaran Antarbudaya Mahasiswa melalui International Summer CourseJamnas Vario Nusantara IX 2025: Meriahkan Ciater dengan Semangat Berbudaya Bernusantara

Achmad juga mengingatkan, meskipun optimisme di kalangan publik dan investor tinggi karena pergantian Menteri Keuangan dan ide-ide baru yang disuarakan, perubahan kebijakan perlu diperhatikan dengan hati-hati.

Hal ini terutama menyangkut perubahan dalam pengaturan likuiditas, dengan dana pemerintah yang selama ini ”terjebak” di Bank Indonesia dipindahkan ke bank-bank komersial untuk mendukung sektor riil.

Kebijakan Baru yang Diusulkan Menkeu Purbaya

Sebagai bagian dari upayanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan inklusif, Purbaya juga mengusulkan empat kebijakan utama yang menjadi fokus pemerintah di bawah kepemimpinannya:

0 Komentar