TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Warga Kampung Borolong, Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, terbangun oleh suara gaduh yang menggema pada Senin dini hari (15/9/2025).
Di tengah kegelapan malam, asap tebal dan aroma kayu terbakar memenuhi udara, menciptakan suasana panik. Kebakaran yang berasal dari sebuah toko shockbreaker dengan cepat membesar, melahap bangunan-bangunan yang berdempetan di sekitarnya.
Dalam hitungan menit, api menghanguskan kios dan rumah yang terletak bersebelahan, membuat enam keluarga kehilangan tempat tinggal mereka.
Baca Juga:Doa dan Syukur untuk Bangsa, HUT GM FKPPI Kabupaten Tasikmalaya Gelar Pengobatan Gratis dan Pembagian SembakoTingkatkan Daya Saing Produk Lokal, Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Kewirausahaan Daerah
Kartika Putri, salah satu pemilik kios, tidak bisa menahan air mata saat melihat rumah dan tempat usahanya ludes terbakar. “Kami tidak sempat membawa apa pun. Yang penting keluarga selamat,” ungkapnya dengan mata basah.
Kebakaran tersebut mengakibatkan 15 jiwa dari enam keluarga kehilangan tempat tinggal. Mereka hanya bisa menyelamatkan diri dengan pakaian yang melekat di tubuh. Saat ini, mereka menumpang di masjid dan rumah kerabat, bertahan hidup sambil menunggu bantuan.
Rizki, salah seorang saksi, menceritakan detik-detik sebelum api melahap bangunan. Awalnya, ia mendengar suara kayu terbakar, diikuti dengan ketukan pintu dari tetangga yang memberitahunya tentang kebakaran.
“Saat keluar, api sudah menjalar cepat ke bangunan sekitar. Kami hanya bisa pasrah,” katanya.
Kebakaran ini baru bisa dipadamkan setelah mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar sepuluh menit kemudian. Meskipun api berhasil dijinakkan, sebagian besar bangunan tidak dapat diselamatkan. Tiga rumah rusak berat, dua rumah rusak ringan, dan sejumlah kios habis terbakar.
Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetia, mengonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian material yang ditimbulkan cukup besar. Kebutuhan darurat para korban kini sangat mendesak.
“Mereka membutuhkan makanan, pakaian, dan tempat tinggal sementara. Tim gabungan sudah turun untuk membantu,” ujarnya. (ujg)