Situasi ini juga mendapat tanggapa dari jurnalis Giovanni Capuano. Melalui akun X ia menulis senyum Thuram sebagai gambaran masalah di Inter Milan.
“Marcus Thuram yang tertawa setelah kebobolan gol pada menit ke-91 adalah salah satu gambaran masalah Inter,” ungkapnya.
“Yang lainnya adalah mereka kebobolan di setiap kesempatan dari Juventus, yang tak pernah menurunkan tensi mereka dan pantas menang meski bermain dengan opsi bangku cadangan lebih sedikit,” papar Capuano.
Baca Juga:5 Alasan Curva Sud Boikot AC Milan: Salah Satunya Banyak Pemimpin Masuk Daftar HitamSandro Sabatini: Luka Modric Buat Curva Sud AC Milan Bernyanyi Lagi
Kritik ini menambah tekanan pada skuad asuhan Cristian Chivu. Dalam tiga laga Serie A awal musim, Inter sudah merasakan dua kekalahan, dan atmosfer di ruang ganti mulai dipertanyakan.
Foto Marcus bersama saudaranya di momen krusial semakin memanaskan perdebatan di kalangan tifosi, yang menuntut fokus penuh dari para pemain.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa di klub sebesar Inter, setiap gerak-gerik pemain akan diperhatikan publik.
Senyum kecil Marcus Thuram yang tampak sepele justru menjadi simbol frustrasi suporter, dan membuka diskusi panjang tentang batas antara profesionalisme dan sisi emosional dalam sepak bola modern.