JAKARTA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Indonesia baru saja meluncurkan 17 paket stimulus ekonomi yang dirancang untuk menggerakkan roda perekonomian pada tahun 2025.
Paket-paket ini melibatkan berbagai sektor, mulai dari pemberian bantuan pangan hingga insentif untuk tenaga kerja di sektor transportasi online (ojol).
Kebijakan ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi dan mendorong lapangan kerja di berbagai sektor strategis.
Baca Juga:Menkeu Purbaya Berani Ubah Kebijakan Ekonomi, Tapi Akankah Dana Rp 200 Triliun Mengubah Segalanya?Perusahaan Gas Negara Hadapi Penurunan Pasokan Gas: Apa Strategi PGAS untuk Bertahan?
”Kita beri nama program paket ekonomi di tahun 2025 ini, yang terdiri dari 8 program akselerasi di 2025, 4 program yang dilanjutkan di 2026, dan 5 program yang terkait dengan andalan pemerintah terkait penyerapan tenaga kerja,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto di Kantor Presiden, Senin, 15 September 2025, seperti dikutip Disway.id.
8 Program Akselerasi 2025
Airlangga Hartarto menjelaskan, 8 program akselerasi utama pada tahun 2025 akan menyasar pada berbagai kebutuhan mendesak, dengan fokus pada tenaga kerja dan sektor pariwisata.
Program-program tersebut di antaranya adalah program magang bagi lulusan perguruan tinggi dengan masa tunggu maksimal satu tahun.
Sebanyak 20 ribu fresh graduate akan menjadi penerima manfaat program ini, yang akan mendapat gaji setara dengan upah minimum provinsi (UMP) selama 6 bulan.
Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 198 miliar untuk mendukung program ini.
Program lainnya termasuk perluasan PPh Pasal 21 DTP untuk pekerja sektor pariwisata, yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik sektor pariwisata di Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan pangan untuk periode Oktober hingga November 2025 sebagai upaya meringankan beban masyarakat di tengah lonjakan biaya hidup.
Baca Juga:United Tractors Siap Akuisisi Tambang Emas Doup, Apa Dampaknya bagi Industri Pertambangan?UNY dan Walailak University Perkuat Kesadaran Antarbudaya Mahasiswa melalui International Summer Course
Tak hanya sektor formal, sektor informal juga menjadi sorotan dalam stimulus ini.
Misalnya, program diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) bagi Bukan Penerima Upah (BPU), yang mencakup ojol, sopir, kurir, dan pekerja logistik lainnya.
Program ini akan berlangsung selama enam tahun dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja di sektor transportasi online.
Selain itu, ada juga program padat karya tunai (cash for work) yang melibatkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) untuk meningkatkan infrastruktur dan kualitas lingkungan hidup, khususnya di daerah-daerah yang membutuhkan perbaikan.