Kondisi ini, menurutnya, terjadi karena permintaan dari sektor usaha masih rendah, sehingga perbankan cenderung menyalurkan dana ke kredit multiguna atau konsumsi.
Hal tersebut bisa memicu kenaikan daya beli masyarakat tanpa diimbangi pertumbuhan produksi, yang pada akhirnya membuat harga barang naik.
Nailul menilai, situasi ini berbahaya jika kebijakan distribusi dana tidak direncanakan secara matang.
Baca Juga:Bek Italia Ini Bawa Persib Naik 2 Level Lebih Tinggi di Jantung Pertahanan, Jadi Tembok Kokoh Pangeran BiruFederico Barba Debut, Ini 11 Pemain Starter Persib vs Persebaya: Thom Haye, Eliano dan Jung Candangan
Sebagai alternatif, ia berpendapat bahwa bank akan lebih mudah menempatkan dana tersebut ke instrumen investasi.
Sebab, jika Loan to Deposit Ratio (LDR) mengecil, laporan kinerja perbankan bisa terlihat menurun, sehingga penempatan dana ke investasi dinilai lebih realistis.