Mengenai kembalinya Maldini, Serafini menekankan bahwa kondisi kepemilikan klub menjadi faktor utama .
“Paolo Maldini tidak akan kembali bahkan dengan Galliani. Bukan dengan struktur yang sekarang, tetapi hanya dengan kepemilikan baru di masa depan. Atau sebagai pemilik baru itu sendiri,” ujarnya.
Serafini juga menyinggung rumor akuisisi AC Milan oleh keluarga Steinbrenner, pemilik klub baseball legendaris New York Yankees. Namun, ia meredam spekulasi itu.
Baca Juga:Juventus Vs Inter: Duel Dua Tim dengan Tagihan Gaji Terbesar di Serie ARadja Nainggolan Yakin Inter akan kalahkan Juventus: Nerazzurri Lebih Superior Dibandingkan Tim Lain
“Itu hanya bisa menjadi sub-sewa, partisipasi, atau penjualan saham. AC Milan tetap milik Elliott; hanya dana itu yang bisa menjualnya. Jadi berbicara tentang penjualan total tidak realistis untuk saat ini,” jelasnya.
Dengan kata lain, wacana kepulangan Maldini lebih banyak didorong oleh kerinduan emosional fans ketimbang realitas manajemen.
Selama kepemilikan tetap di tangan dana investasi AS dan struktur klub masih sama, peluang Maldini kembali nyaris tertutup.
Meski demikian, suara suporter tidak akan berhenti. Bagi mereka, Milan tanpa Maldini ibarat panggung tanpa aktor utama.
Sementara itu, Galliani mungkin akan segera kembali dengan peran baru yang masih belum jelas.
Kehadirannya bisa memperkuat sisi politik klub, tetapi belum tentu menghadirkan nostalgia yang diharapkan fans.
Untuk sekarang, kehadiran Maldini di San Siro masih sebatas mimpi. Realisasi itu mungkin hanya akan terjadi bila terjadi perubahan besar pada kepemilikan klub.
Baca Juga:Juventus vs Inter Milan: Ajang Balas Budi Tudor untuk Nyonya TuaAS Roma vs Torino: Gasperini Siapkan Duet Cristante–Koné untuk Kuasai Lini Tengah dan Bendung Serangan Balik
Hingga saat itu, nama Maldini akan terus bergema dari tribun Curva Sud — sebagai doa, protes, dan kenangan akan kejayaan Rossoneri.