Luca Calamai: Chivu Harus Perbaiki Pertahanan Inter yang Rapuh Saat Melawat ke Kandang Juventus

Cristian Chivu
Cristian Chivu Foto: Tangkapan layar Instagram@inter
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Derby d’Italia akhir pekan ini antara Juventus dan Inter Milan menjadi panggung ujian pertama bagi dua pelatih Igor Tudor dan Cristian Chivu.

Kedua sosok ini datang dengan beban berat, harapan tinggi, sekaligus keraguan publik yang masih harus mereka jawab di lapangan.

Juventus memilih mantan pamainnya Tudor setelah melalui tengah musim yang mengecewakan.

Baca Juga:Gasperini Tak Mau Anggap Enteng Torino: “Tim Papan Bawah Bisa Menyulitkan Semua Orang”Luca Serafini: Galliani Tak Bisa Bawa Paolo Maldini Kembali ke AC Milan

Dengan filosofi kerja keras dan menekankan kekuatan fisik, pelatih asal Kroasia ini dianggap tepat untuk mengembalikan mental bertarung Juve.

Namun, memimpin tim sebesar Bianconeri jelas bukan hal mudah meski Tudor mengenal lingkungan klub, ia harus membuktikan bisa membawa Juve bersaing merebut Scudetto.

Disisi lain, Inter juga berada di titik krusial.

Setelah era Simone Inzaghi berakhir, manajemen membuat keputusan berani dengan menunjuk Chivu, mantan bek legendaris yang sebelumnya membesut tim Primavera.

Chivu dihadapkan pada tantangan besar: menghidupkan kembali tim yang dua kali beruntun gagal di final Liga Champions, sambil menghadapi ekspektasi tinggi untuk tetap bersaing di Serie A.

Publik menilai ini langkah penuh risiko, tetapi Inter ingin menunjukkan kepercayaan terhadap sosok yang mereka besarkan sendiri.

Bagi Tudor, laga melawan Inter adalah kesempatan menunjukkan bahwa Juventus lebih dari sekadar tim yang solid di atas kertas.

Ia punya Bremer yang kembali bugar, lini tengah yang diperkuat, serta duet Jonathan David dan Dusan Vlahovic serta Openda di lini depan.

Baca Juga:Juventus Vs Inter: Duel Dua Tim dengan Tagihan Gaji Terbesar di Serie ARadja Nainggolan Yakin Inter akan kalahkan Juventus: Nerazzurri Lebih Superior Dibandingkan Tim Lain

Jika serangan ini bisa meledak, Tudor akan mendapat legitimasi bahwa ia mampu menghidupkan Juve kembali sebagai kandidat Scudetto.

Semeentara Chivu juga harus membuktikan dirinya mampu mengelola skuad bertabur bintang dengan kedalaman yang besar.

Tantangan utamanya ada pada pertahanan yang rapuh dan kinerja Lautaro Martinez yang sempat menurun di awal musim ini.

Selain itu, Chivu juga dituntut memberi ruang bagi bakat muda seperti Bonny dan Pio Esposito, sesuatu yang bisa menjadi nilai tambah jika berhasil.

Kemenangan atas Juventus bisa menjadi pesan bahwa Chivu bukan sekadar proyek coba-coba, melainkan pelatih yang siap membawa Inter bersaing.

0 Komentar