Juventus vs Inter Milan: Ajang Balas Budi Tudor untuk Nyonya Tua

Igor Tudor
Igor Tudor Tangkapan layar Instagram@seriea
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Derby d’Italia selalu menghadirkan cerita berbeda, dan kali ini bukan hanya soal gengsi antara Juventus dan Inter Milan.

Laga yang digelar pada Sabtu (13/9/2025) pukul 23.00 WIB di Allianz Stadium juga menjadi panggung spesial bagi Igor Tudor.

Sang pelatih Bianconeri menyebut pertandingan ini sebagai “balas budi” yang harus ia bayar kepada klub yang membesarkan namanya.

Juventus membuka musim dengan start sempurna, mengalahkan Parma dan Genoa.

Baca Juga:Jadi Pemain Terbaik Bulan Agustus, Jack Grealish Sukses Balas Dendam ke CityMedia Italia: Bursa Transfer Musim Panas Jadi Mimpi Buruk bagi Penggemar AC Milan

Modal ini membuat mereka percaya diri menghadapi Nerazzurri yang masih mencari konsistensi di bawah Cristian Chivu.

Namun bagi Tudor, laga ini bukan sekadar menjaga rekor sempurna, melainkan juga bagian dari perjalanan personalnya.

“Nilainya lebih dari tiga poin. Ini derby pertama saya sebagai pelatih Juventus, dan saya menyukai tekanan seperti ini. Inter adalah tim hebat, mereka sudah dua kali mencapai final Liga Champions dalam beberapa musim terakhir. Tapi kami akan memainkan kartu kami sendiri dan melihat siapa yang lebih baik di lapangan,” ujar Tudor dalam wawancara eksklusif dengan DAZN.

Lebih jauh, Tudor mengungkapkan betapa besar arti Juventus dalam hidupnya, baik sebagai pemain maupun pelatih.

“Juventus adalah bagian dari hidup saya. Mereka membentuk saya, baik secara pribadi maupun profesional,” ungkapnya.

“Saat saya bermain, Juve adalah tim yang memenangkan Liga Champions dan trofi-trofi penting. Rasanya luar biasa, bahkan tidak nyata,” lanjutnya.

“Saya masih ingat betul bagaimana Zidane berlatih sendirian setiap hari di lapangan khusus. Hal-hal seperti itu melekat dalam diri saya. Kami pun diajarkan oleh Lippi untuk rendah hati: membawa gawang, bola, dan perlengkapan latihan. Itu masa yang berbeda,” kata Tudor bernostalgia.

Baca Juga:Tudor: Duel Lawan Inter Nilainya Lebih dari Tiga PoinPaolo Di Canio Bingung dengan Bursa Transfer AC Milan: Tidak Ada Pemain Baru yang Cocok Satu Sama Lain

Sayangnya, karier Tudor sebagai pemain berakhir lebih cepat akibat cedera pergelangan kaki. Ia hanya menikmati masa puncak selama empat tahun, lalu gantung sepatu di usia 28 tahun.

Hal itulah yang membuatnya merasa belum menuntaskan cerita bersama Juventus.

“Saya merasa belum memberikan segalanya. Karier saya singkat, hanya lima atau enam tahun. Itu sebabnya ketika saya memutuskan menjadi pelatih, saya bermimpi bisa melatih Juventus,” tuturnya.

0 Komentar