Tak kalah menarik adalah pendapat Tudor mengenai Dusan Vlahovic. Striker Serbia itu dianggapnya akan menjadi pembeda dalam laga ini meski sedang berada di akhir kontrak.
“Vlahovic masih 25 tahun, masa depan terbaiknya masih panjang. Dia sudah melalui masa sulit, tapi tetap fokus. Tahun-tahun emasnya baru akan dimulai,” paparnya.
“Saya selalu mencoba mendukungnya, memberi kasih sayang ketika dia membutuhkannya, dan dorongan saat dia butuh motivasi. Dia bisa jadi pembeda,” tambahnya.
Baca Juga:Paolo Di Canio Bingung dengan Bursa Transfer AC Milan: Tidak Ada Pemain Baru yang Cocok Satu Sama LainData Algoritma Ramal Inter Akan Raih Scudetto, AS Roma dan Juventus Lolos ke Liga Champions
Tudor juga mengakui dirinya tak pernah kecewa dengan performa Kenan Yildiz. Bintang muda asal Turki yang dianggapnya punya potensi menjadi pemain top.
“Saya hampir tidak pernah menegurnya di depan pemain lain, karena dia selalu tahu apa yang harus dilakukan,” ungkapnya.
“Motivasi batinnya luar biasa, dan itu yang membuatnya istimewa. Dia punya semua atribut untuk jadi pemain top dunia, tinggal bagaimana dia menjaga levelnya setiap hari,” tutur Tudor.
Dengan semua faktor tersebut, Derby d’Italia akhir pekan ini diprediksi berlangsung sengit dan penuh drama.
Juventus ingin mempertahankan rekor sempurna, sementara Inter bertekad menunjukkan mereka masih menjadi salah satu tim terkuat di Italia meski masih dalam masa transisi di bawah Cristian Chivu.
Satu hal pasti: duel ini tak hanya soal tiga poin, tapi juga soal harga diri dan supremasi di Italia.