DNA Milan yang mulai memudar
Lebih jauh, La Scala menegaskan bahwa kebijakan manajemen saat ini terlalu berorientasi pada neraca keuangan.
“Ini klub yang membiasakan penggemar melihat pemain bintang dijual begitu saja. Itu bertentangan dengan semangat kami. Keberlanjutan dan anggaran harus dipadukan dengan hasil olahraga, karena pada titik tertentu, pendapatan juga akan habis,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa sekadar finis di posisi empat besar dan lolos ke Liga Champions bukanlah tujuan yang layak bagi Milan.
Baca Juga:Adriano Galliani Kembali ke AC Milan, CEO Furlani Beri Pelukan HangatDipimpin Wasit Asal Como, Derby d’Italia Juventus vs Inter Gunakan Teknologi Canggih
“Klub ini dibangun untuk Scudetto dan bersaing di Eropa. Jika hanya puas dengan target minimal, itu jelas bukan DNA Milan,” sindirnya.
La Scala juga menyoroti ketidakharmonisan antara pelatih Massimiliano Allegri dan direktur olahraga Igli Tare.
“Setelah pertandingan melawan Lecce, kerja sama mereka terlihat tidak solid. Allegri menahan diri dalam komentarnya, sementara Tare justru meragukan Gimenez di depan publik. Itu komunikasi yang buruk,” bebernya.
Ia menutup dengan pesan keras bahwa Milan mulai kehilangan identitasnya sejak dipegang dana investasi asal AS.
“Keyakinan kami terhadap Milan diwujudkan dalam kritik ini. Namun arah klub sekarang bisa disebut sebagai mutasi genetik—jauh dari sejarah, warisan, dan ambisi Rossoneri,” pungkasnya.