“Namun pada akhirnya, transfer tidak terjadi, dan klub menyatakan mereka tak akan menjual saya lagi. Dari situ, saya memutuskan tidak memperpanjang kontrak. Alasannya jelas: saya ingin ke Paris untuk mewujudkan ambisi saya, yaitu memenangkan Liga Champions,” paparnya.
Meski begitu, Skriniar tetap menyimpan kenangan indah bersama Nerazzurri.
“Saya meninggalkan banyak teman di Milan. Saya punya hubungan baik dengan klub, dan saya bersyukur pernah jadi bagian dari Inter,” tuturnya.
“Tetapi sekarang, saya lebih suka melihat ke depan. Saya merasa kondisi fisik saya sudah kembali normal setelah cedera punggung dan pergelangan kaki. Cedera memang memperlambat saya, tapi kini saya siap melanjutkan perjalanan,” pungkasnya.
Baca Juga:Pemegang Saham Kesal AC Milan Jual Pemain Bintang: Target Lolos ke Liga Champions Bukan DNA MilanAdriano Galliani Kembali ke AC Milan, CEO Furlani Beri Pelukan Hangat
Bagi Skriniar, kepindahan dari Inter ke PSG bukan sekadar langkah karier, tetapi simbol dari ambisi pribadi untuk bermain di level tertinggi.
Meski jalannya terbukti salah karena ia hanya menjadi penghangat bangku cadangan, keputusannya hengkang dianggap sebagai bagian penting dari perjalanan hidupnya sebagai pesepakbola profesional.
Sayangnya, ia terlanjur pindah ke Turki ketika PSG menjadi juara Liga Champions.