Dari unggahan media sosialnya di sekitar San Siro, publik mulai berspekulasi bahwa negosiasi dengan Inter berjalan intens.
Saat itu, kepergian Marko Arnautovic dan Joaquin Correa—yang membebani neraca Inter masing-masing sebesar €7,9 juta (Rp143 miliar) dan €14,9 juta (Rp270 miliar)—membuka ruang untuk mendatangkan David secara gratis pada akhir kontraknya.
Namun, kalkulasi berubah ketika biaya tambahan (komisi) yang diminta agen jauh lebih tinggi dari perkiraan.
Akhirnya, Inter pun mundur, sementara Juventus datang dengan tawaran konkret.
Kini, David bertekad membayar kepercayaan Juventus dengan performa di lapangan.
Baca Juga:Cristian Giudici: AC Milan Lebih Jago Menjual Pemain Dibandingkan Inter, Tetapi Menjual Terlalu BanyakMilan Skriniar Ungkap Alasan Tinggalkan Inter Milan: Saya Pergi ke PSG untuk Memenangkan Liga Champions
Gol ke gawang Inter di laga akbar ini akan menjadi simbol betapa tepatnya langkah Bianconeri mengeluarkan dana besar untuknya.
Apalagi, laga melawan rival abadi bukan sekadar duel perebutan tiga poin, melainkan juga ajang pembuktian pribadi bagi sang bomber Kanada.
Bagi Juventus, investasi ratusan miliar rupiah untuk David bisa terbayar lunas hanya dengan satu gol krusial di Derby d’Italia.
Sementara bagi Inter, duel ini akan kembali mengingatkan mereka pada kesempatan yang hilang karena enggan mengeluarkan komisi tambahan.