RADARTASIK.ID – Nama Jonathan David akan menjadi sorotan utama dalam Derby d’Italia antara Juventus dan Inter Milan akhir pekan ini.
Striker asal Kanada tersebut dipastikan memimpin lini serang Bianconeri di Allianz Stadium, Sabtu (13/9) malam pukul 23.00 WIB.
Keputusan pelatih Igor Tudor menurunkannya sejak awal tak lepas dari kondisi yang belum fit dialami Francisco Conceiçao, sementara Edon Zhegrova masih dipertimbangkan meski Dusan Vlahovic dan Loïs Openda siap dimainkan.
Baca Juga:Cristian Giudici: AC Milan Lebih Jago Menjual Pemain Dibandingkan Inter, Tetapi Menjual Terlalu BanyakMilan Skriniar Ungkap Alasan Tinggalkan Inter Milan: Saya Pergi ke PSG untuk Memenangkan Liga Champions
David menjadi striker rekrutan Juve yang langsung mencetak gol di laga pembuka melawan Parma, meski kemudian gagal menambah pundi-pundi gol saat melawan Genoa.
Ironisnya, David sebenarnya bisa saja mengenakan seragam Nerazzurri sebelum bergabung dengan Nyonya Tua.
Setahun lalu, Inter sangat serius mengincarnya dari Lille, memanfaatkan situasi kontraknya yang hampir habis.
Saat itu, ia disebut sebagai target ideal bagi direktur olahraga Giuseppe Marotta dan Piero Ausilio yang terkenal lihai dalam manuver transfer cerdas.
Dalam wawancaranya bersama Gazzetta dello Sport, David bahkan tak menampik rumor itu.
“Sudah ada diskusi dengan agen saya, tetapi tidak terlalu mendalam. Tapi saya sangat bahagia di Juventus,” ujarnya.
Kabarnya, faktor terbesar yang menggagalkan kepindahannya ke Inter adalah komisi selangit dari sang agen.
Baca Juga:Pemegang Saham Kesal AC Milan Jual Pemain Bintang: Target Lolos ke Liga Champions Bukan DNA MilanAdriano Galliani Kembali ke AC Milan, CEO Furlani Beri Pelukan Hangat
Disisi lain, Juventus berani menyanggupi pembayaran €12,5 juta (sekitar Rp230 miliar) kepada agennya, Nikos Mavromaras, yang dicicil dalam tiga tahun.
Padahal angka ini dianggap terlalu mahal oleh Inter maupun Napoli, yang juga sempat masuk bursa.
Selain itu, Juventus memberikan David kontrak dengan gaji bersih €6 juta per tahun (sekitar Rp110 miliar), atau setara €11 juta kotor (Rp199 miliar).
Nilai tersebut jauh lebih tinggi dari paket finansial yang disiapkan Inter, yang akhirnya mengalihkan bidikan mereka ke striker muda Bonny dengan biaya transfer €23 juta (Rp416 miliar) plus bonus €2 juta (Rp36 miliar), dan gaji bersih hanya €2 juta (Rp36 miliar) per tahun.
Kisah kegagalan transfer ini dimulai pada November 2024 ketika agen David berada di Milan.