RADARTASIK.ID– Penonton setia layar kaca kembali disuguhkan tontonan menegangkan lewat Bioskop TransTV, yang malam ini akan menayangkan film fiksi ilmiah penuh aksi berjudul The Darkest Hour.
Film rilisan tahun 2011 ini siap hadir pada Rabu, 10 September 2025 pukul 23.00 WIB, mengajak pemirsa menyaksikan kisah kelam invasi alien yang melumpuhkan peradaban manusia.
Disutradarai oleh Chris Gorak, film berdurasi 89 menit ini ditulis oleh Jon Spaihts, dengan ide cerita dari Leslie Bohem dan M.T. Ahern.
Baca Juga:Malam Ini! The Dark Tower Siap Hantui Layar Kaca di Bioskop TransTV!Sinopsis Baaghi 4: Tiger Shroff Kembali dengan Aksi Mematikan, Tayang Segera di Bioskop Indonesia!
Diproduksi oleh Timur Bekmambetov bersama Tom Jacobson, The Darkest Hour dibintangi oleh jajaran aktor ternama seperti Emile Hirsch, Max Minghella, Olivia Thirlby, Rachael Taylor, hingga Joel Kinnaman.
Film ini pertama kali dirilis pada 25 Desember 2011 di Amerika Serikat setelah tayang perdana di Rusia pada 22 Desember.
Dengan anggaran sebesar $35 juta, film ini berhasil meraup keuntungan hingga $65 juta meski sempat mendapat ulasan beragam dari kritikus.
Sinopsis: Terjebak di Tengah Invasi Alien
Kisah dimulai dengan dua pemuda Amerika, Ben dan Sean, yang pergi ke Moskow untuk menjual aplikasi perangkat lunak.
Namun rencana mereka berantakan ketika rekan bisnisnya, Skyler, justru mengkhianati dengan menjual produk tiruan.
Kecewa, keduanya melampiaskan diri di sebuah klub malam, tempat mereka berkenalan dengan dua turis, Natalie dan Anne.
Tiba-tiba, listrik di seluruh kota padam. Dari langit, bola-bola cahaya misterius jatuh, menghilang, lalu berubah menjadi makhluk tak kasat mata yang mulai memburu manusia. Kepanikan melanda, dan dunia pun tenggelam dalam kekacauan.
Baca Juga:Misteri Salju dan Luka Lama: Detective Conan the Movie: One-Eyed Flashback Segera Tayang di Bioskop IndonesiaMega Bollywood: Film Legendaris Trimurti Tayang Lagi di ANTV, Jangan Lewatkan!
Kelima orang ini bersembunyi di sebuah gudang selama beberapa hari, sebelum akhirnya menyadari kota telah berubah menjadi gurun kematian—dipenuhi mobil hangus, bangunan kosong, dan jalanan tanpa kehidupan.
Mereka menemukan bahwa alien mampu mendeteksi tubuh manusia lewat muatan listrik, namun tidak bisa menembus kaca atau isolator lain.
Perjalanan mereka mempertemukan kelompok penyintas lain, termasuk Sergei, seorang insinyur listrik yang menciptakan senjata gelombang mikro untuk melawan alien.
Namun, perlawanan itu berbayar mahal dengan nyawa, meninggalkan hanya sedikit orang yang bertahan.
Di tengah teror, Sean, Natalie, dan Vika bertekad menyebarkan pengetahuan tentang kelemahan alien ke seluruh dunia. Mereka menemukan harapan bahwa kelompok perlawanan lain juga tengah berjuang di berbagai belahan bumi.