“Dia pemain kuat dan pribadi yang baik. Tidak heran dia bergabung dengan klub papan atas,” tuturnya.
“Saya senang bermain bersamanya, meskipun sebentar lagi kami akan saling berhadapan di derby. Semoga dia tetap menghormati saya dan tidak terlalu keras (tertawa),” kata Modric sambil bercanda.
Jika Modric menolak dimainkan sebagai mezzala, Allegri punya beberapa opsi alternatif untuk menjaga keseimbangan tim.
Baca Juga:Pemegang Saham Sindir Cardinale: Pemilik Klub Tidak Pernah Mendengarkan Keinginan Pendukung AC MilanDaniele Adani: Ide Besar Chivu di Inter Milan Diremehkan di Italia
Pertama, Modric bisa dipasangkan dengan Ricci atau Jashari di poros ganda. Skema ini membuatnya lebih terlindungi, memberi kebebasan pada Leao, Pulisic, dan Nkunku untuk bermain lebih ofensif.
Allegri juga bisa menempatkan Modric sebagai regista (pengatur tempo di depan bek), sementara Ricci dan Fofana mengisi peran mezzala untuk menambah intensitas dan kekuatan fisik lini tengah Milan.
Yang terakhir, Modric bisa ditemani gelandang pekerja keras seperti Loftus-Cheek atau Jashari dimana formasi ini memberi keseimbangan lebih dan membebaskan sayap seperti Estupiñán dan Saelemaekers untuk bermain lebih ofensif.
Apapun pilihannya, Modric tidak hanya membawa nama besar, tetapi juga tantangan bagi Allegri untuk merancang sistem yang memaksimalkan kualitas sang maestro tanpa mengorbankan tim.