RADARTASIK.ID – Luka Modric mungkin menjadi nama paling bergengsi dalam rekrutan AC Milan musim panas ini.
Namun, kepindahannya dari Real Madrid juga menghadirkan perdebatan peran apa yang tepat untuk maestro Kroasia tersebut di bawah asuhan Massimiliano Allegri?
Menurut laporan Tuttosport yang dikutip MilanPosts, Milan awalnya membayangkan Modric akan berperan sebagai mezzala, gelandang box-to-box dalam formasi tiga gelandang.
Baca Juga:Pemegang Saham Sindir Cardinale: Pemilik Klub Tidak Pernah Mendengarkan Keinginan Pendukung AC MilanDaniele Adani: Ide Besar Chivu di Inter Milan Diremehkan di Italia
Akan tetapi, Modric disebut langsung meminta perubahan kepada Allegri karena merasa lebih nyaman beroperasi di tengah, sebagai pengatur tempo yang memulai serangan dari dalam.
Allegri sejauh ini menuruti keinginan Modric. Dalam beberapa laga awal, ia memang ditempatkan sebagai gelandang tengah.
Dari posisi itu, Modric tetap mampu memberikan sentuhan magisnya dengan distribusi bola dan visi permainan yang masih tajam.
Namun, situasi bisa berubah dengan kehadiran Samuele Ricci yang mulai mendapat menit bermain, ditambah kembalinya Ardon Jashari dari cedera yang berpotensi menggeser peran Modric.
Allegri akan dihadapkan pada dilema apakah mempertahankan struktur yang nyaman bagi Modric, atau menyesuaikan dengan kebutuhan rotasi dan keseimbangan tim.
Meski usianya tidak lagi muda, Modric terus membuktikan diri sebagai gelandang papan atas di Eropa.
Tepat di ulang tahunnya yang ke-40, ia tampil gemilang bersama Kroasia saat menumbangkan Montenegro 4-0 di kualifikasi Piala Dunia.
Baca Juga:Sihir Igli Tare Gagal Usir Origi dari AC Milan, Klub Tak Tahu Keberadaannya tapi Masih Bayar Gaji Rp93 MiliarInter, Juventus dan Napoli Tim Italia Paling Banyak Bayar Gaji Pemain: AS Roma dan AC Milan Masuk 5 Besar
Modric mencatatkan assist untuk gol pembuka dalam laga internasional ke-190 bersama Timnas Kroasia.
Seusai laga, suasana di Zagreb penuh haru ketika para suporter dan rekan setim memberikan penghormatan untuk sang kapten.
Bahkan, pesta kecil digelar untuk merayakan pencapaian luar biasa pemain yang menghabiskan lebih dari satu dekade di puncak sepak bola dunia tersebut.
Dalam wawancara dengan Nova TV dan Mediaset, Modric tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.
“Kami bermain hebat dan pantas menang. Kami boleh puas, meski bisa saja mencetak lebih banyak gol. Sekarang saatnya kembali ke klub dan bersiap menghadapi siklus berikutnya agar bisa lolos ke Piala Dunia,” katanya.
Modric juga berbicara soal rekannya di tim nasional, Petar Sucic, yang kini berseragam Inter Milan.