Dengan neraca itu, Milan justru mencatat saldo positif sekitar €5,3 juta atau Rp82 miliar, sebuah catatan langka di era belanja besar klub-klub Serie A.
Namun, keberhasilan Tare di meja transfer seakan ternoda oleh satu kegagalan besar: ia belum mampu menyingkirkan Origi dari daftar gaji.
Bagi Allegri, keberadaan striker berusia 29 tahun itu sudah tidak masuk dalam rencana, sama seperti pelatih Paulo Fonseca maupun Sergio Conceição sebelumnya.
Baca Juga:Inter, Juventus dan Napoli Tim Italia Paling Banyak Bayar Gaji Pemain: AS Roma dan AC Milan Masuk 5 BesarJuventus vs Inter Milan: Momen Nyonya Tua Tenggelamkan Nerazzurri di Kandang Sendiri
Dengan kata lain, Origi benar-benar menjadi pemain yang “menghilang”, tetapi tetap menyedot kas klub.
Hingga kini, masa depan Origi masih abu-abu. Selama kontrak itu tidak diakhiri, klub akan terus merugi karena membayar gaji besar kepada pemain yang bahkan tidak diketahui keberadaannya.
Sihir Igli Tare di bursa transfer boleh jadi mengundang pujian, tetapi tak mempan terhadap Origi yang membuat Milan tetap memikul beban yang tidak ringan.