RADARTASIK.ID – Perombakan besar yang dilakukan AC Milan pada bursa transfer musim panas 2025 terus menuai perdebatan.
Di satu sisi, klub mendatangkan banyak nama besar seperti Adrien Rabiot, Ardon Jashari, hingga Luka Modric.
Di sisi lain, sejumlah bintang lama dilepas, termasuk Malick Thiaw, Theo Hernandez, dan Tijjani Reijnders.
Baca Juga:Daniele Adani: Ide Besar Chivu di Inter Milan Diremehkan di ItaliaSihir Igli Tare Gagal Usir Origi dari AC Milan, Klub Tak Tahu Keberadaannya tapi Masih Bayar Gaji Rp93 Miliar
Situasi inilah yang membuat presiden Asosiasi Pemegang Saham Minoritas Milan (APA Milan), Giuseppe La Scala, kembali melontarkan kritik pedas terhadap Gerry Cardinale dan RedBird Capital.
Dalam wawancaranya dengan Radio Rossonera, La Scala menyebut bahwa arah kebijakan Milan sekarang kerap bertentangan dengan semangat dan harapan para tifosi.
“Saya ulangi, kepentingan para pemilik, yang memang memiliki saham mayoritas, bukan lagi kepentingan AC Milan dan para penggemarnya,” ujarnya dikutip dari Sempre Milan.
“Hal ini sudah terjadi sejak Berlusconi berhenti bertingkah seperti Berlusconi. Sejak saat itu, tidak ada lagi yang benar-benar mendengarkan suara pendukung Rossoneri,” lanjutnya.
La Scala secara khsusu menyoroti penjualan cepat Tijjani Reijnders, yang menurutnya justru menimbulkan tanda tanya.
“Milan harusnya membangun tim di sekitar pemain seperti dia, bukan menjualnya terburu-buru,” kata La Scala.
Meski demikian, ia mengakui bahwa perekrutan Jashari dan Samuele Ricci bisa memberi warna baru di lini tengah, sementara kehadiran Modric di usia 40 tahun dinilainya sebagai nilai tambah, baik di lapangan maupun dalam membimbing pemain muda.
Baca Juga:Inter, Juventus dan Napoli Tim Italia Paling Banyak Bayar Gaji Pemain: AS Roma dan AC Milan Masuk 5 BesarJuventus vs Inter Milan: Momen Nyonya Tua Tenggelamkan Nerazzurri di Kandang Sendiri
Namun, ia menilai sektor pertahanan justru melemah terutama di posisi bek sayap musim ini.
Dengan dijualnya Thiaw dan hengkangnya Theo, Milan kini hanya mengandalkan tiga bek tengah berpengalaman ditambah pemain muda seperti Koni De Winter.
“Di lini bek sayap, kondisinya bahkan lebih buruk. Di kiri hanya ada Estupiñán dengan Bartesaghi sebagai pelapis, sedangkan di kanan masih mengandalkan Saelemaekers,” tambahnya.
Sektor serang juga jadi perhatian. Menurut La Scala, Massimiliano Allegri menghadapi dilema besar dengan kehadiran Rafael Leao, Christian Pulisic, Christopher Nkunku, dan Santiago Gimenez.
Dua di antaranya adalah pemain terbaik tim, sementara dua lainnya merupakan rekrutan termahal.