Daniele Adani: Ide Besar Chivu di Inter Milan Diremehkan di Italia

Cristian Chivu
Cristian Chivu Foto: Tangkapan layar Instagram
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Mantan bek timnas Italia sekaligus analis sepak bola, Daniele Adani, angkat bicara mengenai penunjukan Cristian Chivu sebagai pelatih baru Inter Milan.

Dalam wawancara di acara Viva El Futbol, Adani menilai mantan kapten Ajax itu memiliki kapasitas besar untuk melatih klub sebesar Inter.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa ide-ide Chivu kemungkinan tidak akan sepenuhnya dihargai di Italia.

Baca Juga:Sihir Igli Tare Gagal Usir Origi dari AC Milan, Klub Tak Tahu Keberadaannya tapi Masih Bayar Gaji Rp93 MiliarInter, Juventus dan Napoli Tim Italia Paling Banyak Bayar Gaji Pemain: AS Roma dan AC Milan Masuk 5 Besar

Menurut Adani, pengalaman bermain Chivu di level tertinggi membuatnya pantas menempati posisi sebagai pelatih kepala Inter.

“Saya mendapat kesan bahwa ia adalah sosok dengan level tinggi. Ia sudah menjadi kapten Ajax pada usia 21 tahun,” ujar Adani dikutip dari Tuttomercatoweb.

“Tidak harus selalu ada tahapan standar untuk bisa melatih klub besar, soal pengalaman tidak ada hubungannya. Ia adalah mantan pemain yang pernah bermain di level tertinggi, jadi wajar jika kini ia berada di level tersebut,” lanjutnya.

Lebih jauh, Adani menyoroti bagaimana Chivu membawa pendekatan berbeda dalam mengelola tim.

Ia memuji gaya komunikasinya yang lugas dan kemampuannya menjaga keseimbangan ruang ganti.

“Saya melihatnya tepat, karena cara alaminya dalam mengelola ruang ganti dan cara ia berkomunikasi,” ucapnya.

“Ia mampu langsung membawa Anda pada keseimbangan dan jalur yang benar, dengan kejernihan, keseriusan, dan pengetahuan. Saya merasa ia adalah pelatih yang kredibel,” tegasnya.

Baca Juga:Juventus vs Inter Milan: Momen Nyonya Tua Tenggelamkan Nerazzurri di Kandang SendiriBergomi Jagokan Napoli dan Juventus Raih Scudetto: Inter Selevel dengan AC Milan dan AS Roma

Namun, Adani juga menyinggung adanya risiko besar di balik penunjukan pelatih muda seperti Chivu untuk menangani klub sebesar Inter Milan.

Ia meyakini bahwa ide-ide Chivu yang modern dan progresif berpotensi mendapat penilaian yang tidak adil di Italia.

“Gagasannya lebih tinggi daripada bagaimana ia akan digambarkan di Italia. Bukan berarti tidak akan dipahami, tapi akan diremehkan. Di sini sering kali ide-ide besar ditentang,” ucap Adani dengan nada kritis.

Pernyataan ini sekaligus menjadi kritik terhadap kultur sepak bola Italia yang menurut Adani masih sulit menerima gagasan baru.

Chivu, yang selama ini membangun reputasi di tim muda Inter sebelum naik ke tim utama, dipandang memiliki filosofi jelas dalam mengembangkan tim.

0 Komentar