RADARTASIK.ID – Legenda Inter Milan, Giuseppe Bergomi memberikan prediksi mengejutkan dalam perebutan Scudetto Serie A musim ini.
Mantan bek Timnas Italia yang kini berprofesi sebagai pelatih sekaligus komentator televisi malah tidak menjagokan Inter Milan sebagai kandidat terkuat.
Dalam wawancaranya bersama Radio CRC, Bergomi menilai Napoli dan Juventus berada satu langkah di depan tim-tim besar lainnya dalam perburuan gelar juara.
Baca Juga:Tudor Siapkan Formasi Baru Saat Hadapi Inter Milan: Cadangkan Vlahovic, Pakai 2 Striker Baru Sebagai StarterVlahovic Jadi Senjata Rahasia Juventus Rekrut Sandro Tonali
Menurut Bergomi, raihan sempurna dalam dua laga pembuka Serie A menjadi faktor utama yang membuat Partenopei dan Bianconeri difavoritkan.
“Saya pikir Juventus dan Napoli akan memulai lebih dulu untuk Scudetto,” ujarnya.
Meski menekankan bahwa prediksi semacam ini sebaiknya tidak dijadikan rujukan, ia mengakui level AS Roma, Inter dan Milan masih di bawah Juve dan Napoli.
“Roma, Inter, dan Milan bisa memulai sedikit di belakang. Prediksi dibuat untuk terbukti salah, tetapi melihat saya awal seperti ini tahun ini untuk perebutan Scudetto,” tambahnya.
Pernyataan Bergomi menjadi menarik mengingat musim lalu, duel Inter kontra Napoli berakhir dengan kemenangan telak bagi Azzurri.
Hasilnya seolah menjadi simbol tingkat perbedaan pada momen tersebut, meski perjalanan musim berjalan panjang dan kerap penuh kejutan.
Baginya, peta persaingan tahun ini kembali menempatkan Napoli dan Juventus di barisan terdepan.
Baca Juga:Jurnalis Italia Prediksi Scudetto Milik Inter atau Napoli: AS Roma Lolos ke Liga ChampionsTunggu Pinangan Lazio, Lorenzo Insigne Terlihat di Kota Roma
Sementara trio raksasa lainnya, Inter, Milan, dan Roma berada di grup yang sama kuatnya dan sedikit tertinggal dibandingkan dua kandidat lainnya.
Tak hanya berbicara soal kompetisi domestik, Bergomi juga menyampaikan peluang klub-klub Italia yang diangapnya masih di bawah tim Eropa lainnya di Liga Champions.
Ia mencontohkan bagaimana Inter Milan lolos dua kali ke babak final karena diuntungkan dengan hasil undian.
“Nerazzurri, di bawah Inzaghi, bermain di dua final Liga Champions dalam tiga tahun,” ungkapnya.
“Tapi mereka juga punya jalur tertentu untuk mencapainya. Jadi saya tidak bisa memprediksi seperti apa jalur klub-klub Italia di Eropa nanti; mungkin selalu ada kejutan, tapi jika saya bermaksud rasional, tim-tim Eropa punya sesuatu yang lebih dari tim-tim Italia,” paparnya.