Taktiknya Tak Manjur, Chivu Kembali Pakai Ilmu Inzaghi Saat Hadapi Juventus di Derby Italia

Cristian Chivu
Cristian Chivu Foto: Tangkapan layar Instagram@inter
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Derby d’Italia kembali hadir akhir pekan ini saat Juventus dan Inter Milan saling berhadapan dalam laga yang selalu penuh gengsi, drama, dan tensi tinggi.

Namun, ada nuansa berbeda kali ini. Di bangku cadangan Inter, Simone Inzaghi sudah tidak ada dan sebagai gantinya Cristian Chivu yang memimpin Nerazzurri.

Meski begitu, dari sisi taktik, publik seakan akan tetap melihat warisan Inzaghi di lapangan, karena sang pelatih asal Rumania masih mengandalkan sistem dan struktur yang dibangun pendahulunya.

Baca Juga:Dibobol 4 Gol oleh Israel, Sabatini: Italia Menang dalam KetakutanTonali Jadi Pahlawan Italia, Ultras Balik Badan Saat Lagu Kebangsaan Israel Dikumandangkan

Seperti diketahui, Inter saat ini tengah berada di fase transisi usai kepergian Inzaghi yang memilih tantangan baru di Arab Saudi bersama Al-Hilal.

Chivu, yang naik dari tim junior untuk mengisi kursi panas di Giuseppe Meazza, awalnya datang dengan ide berbeda.

Ia ingin mengubah wajah Inter menjadi lebih fleksibel, bahkan sempat menyebut keinginannya menciptakan tim yang “hibrida”, dengan pola lebih cair di lini tengah serta opsi tiga penyerang di depan.

Namun, realita berbicara lain. Bursa transfer musim panas tidak benar-benar memberikan profil pemain yang ia butuhkan.

Seperti diakui sendiri oleh petinggi Inter, Ausilio dan Marotta bahwa tak semua permintaan Chivu dapat dipenuhi.

Alhasil, jelang duel penting saat melawat ke kandang Juventus pada Sabtu (13/9) pukul 23.00 WIB, Chivu nyaris “dipaksa” kembali ke pakem lama 3-5-2 warisan Inzaghi.

Media Italia Calciomercato memprediksi hampir seluruh starting eleven yang disiapkan masih mengacu pada kerangka peninggalan sang pelatih lama.

Baca Juga:Claudio Ranieri Larang AS Roma Korbankan Pemain Andalan Demi Jadon SanchoMedia Italia: Mantan Bintang AC Milan Masih Jadi Impian Terbesar Juventus di Bursa Transfer

Henrikh Mkhitaryan, misalnya, tetap diprediksi unggul dalam persaingan dengan Luka Sucic.

Sementara di lini belakang, kedatangan Manuel Akanji belum tentu menggeser posisi Yann Bisseck, setidaknya untuk laga sebesar Derby d’Italia.

Dengan formasi demikian, sulit menghindari kesan bahwa Inter asuhan Chivu masih merupakan racikan Inzaghi.

Chivu sebenarnya sudah beberapa kali berusaha keluar dari bayang-bayang itu.

Ia menekankan tidak ingin terjebak pada angka-angka formasi, serta mengidamkan lini tengah dengan dua pemain saja agar bisa menambah tenaga di lini depan.

0 Komentar