TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mulai melakukan revitalisasi penerangan jalan umum (PJU). Langkah ini bertujuan tidak hanya untuk efisiensi daya guna mengurangi beban biaya listrik yang selalu membengkak.
Bupati Tasikmalaya H Cecep Nurul Yakin menyampaikan bahwa revitalisasi ini diharapkan bisa memangkas biaya tagihan listrik yang setiap tahunnya mencapai sekitar Rp 20 miliar.
“Kami akan mengusulkan untuk tidak membayar tarif flat kepada PLN. Sebagai gantinya, kami akan membayar sesuai dengan daya yang digunakan,” ujarnya.
Baca Juga:Transformasi Digital di Posyandu: Penerapan SIPPOS Tingkatan Efisiensi Pencatatan Kesehatan di TasikmalayaSewindu Galunggung Max Club Tasikmalaya Bersama Sera Sani Foundation Santuni 100 Anak Yatim dan Dhuafa
Ke depannya, Cecep berencana mengganti seluruh lampu PJU jenis mercury dengan lampu LED. Hal ini karena lampu LED lebih efisien dalam penggunaan daya. “PJU dengan lampu mercury menggunakan daya 500 watt, sementara LED hanya membutuhkan 90 watt saja,” terang Cecep.
Selain itu, Pemkab Tasikmalaya juga merencanakan pemasangan meteran pada tiap tiang PJU. Dengan demikian, pembayaran listrik akan disesuaikan dengan penggunaan daya yang sebenarnya.
“Selama ini, biaya yang dibayar untuk satu tiang PJU mercury bisa mencapai Rp 250 ribu, meski lampu tidak selalu menyala. Dengan meteran, kami hanya akan membayar untuk lampu yang menyala,” kata Cecep.
Di sisi lain, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dishubkominfo Kabupaten Tasikmalaya, Bayu Wijaksana, menjelaskan bahwa revitalisasi ini akan difokuskan pada penggantian lampu-lampu yang mati dan penggantian lampu mercury menjadi LED.
“Dengan mengganti lampu mercury yang menghabiskan 500 watt menjadi LED yang hanya memerlukan 90 watt, kami dapat menghemat banyak energi,” jelas Bayu.
Menurut Bayu, di tahun 2024, Pemkab Tasikmalaya mengeluarkan sekitar Rp 20 miliar untuk pembayaran listrik PJU di seluruh wilayah. Meski ada penurunan tarif listrik tahun ini, biaya yang harus dibayar masih terbilang tinggi, terutama setelah adanya pemasangan PJU baru di beberapa ruas jalan provinsi dan nasional.
Namun, dengan langkah-langkah efisiensi ini, Bayu optimis anggaran pembayaran listrik dapat dipangkas. “Jika selama ini kita membayar sekitar Rp 1,9 miliar per bulan untuk listrik PJU, setelah revitalisasi ini, biaya bisa turun menjadi sekitar Rp 1,3 miliar per bulan atau bahkan lebih rendah,” katanya.