RADARTASIK.ID – Ajang Ballon d’Or selalu menjadi salah satu panggung paling bergengsi di dunia sepak bola.
Tahun ini, Inter Milan mendapat kebanggaan tersendiri setelah bek sayap mereka, Denzel Dumfries, masuk daftar 30 pemain yang dinominasikan.
Upacara penghargaan akan berlangsung pada 22 September mendatang, dengan sorotan dunia tertuju pada siapa yang akan dinobatkan sebagai pesepakbola terbaik dunia.
Bagi Dumfries, kesempatan ini adalah pengalaman perdana yang benar-benar istimewa.
Baca Juga:Ousmane Dembele dan Desire Doue Cedera: PSG Ngamuk ke Federasi Sepakbola PrancisOscar Damiani Yakin AC Milan dan Juventus Pesaing untuk Scudetto: AS Roma Tim Kejutan
Pemain timnas Belanda itu mengakui belum terbiasa menghadiri malam penghargaan besar dan mengungkapkan kebingungan kecilnya terkait persiapan kepada media.
“Anda harus tanya Virgil, dia tahu. Ini pertama kalinya bagi saya. Saya akan tanya dia besok bagaimana caranya,” kata Dumfries sambil tersenyum, merujuk pada rekan senegaranya sekaligus kapten Belanda, Virgil van Dijk.
Jawaban itu langsung ditanggapi Van Dijk dengan guyonan khas. Sang bek andalan The Reds memberi saran ringan tapi penuh makna.
“Dia harus pakai setelan yang bagus. Kamu tinggal di Milan, di sana banyak baju bagus dijual,” ucap Van Dijk, disambut tawa para jurnalis.
Candaan ini sekaligus mengingatkan bahwa kota mode seperti Milan memang tak kekurangan pilihan untuk tampil elegan di karpet merah.
Meski masih canggung dengan sorotan di luar lapangan, Dumfries menegaskan betapa besar arti nominasi Ballon d’Or baginya.
“Ini istimewa. Saya sama sekali tidak menyangka akan berada di gala Ballon d’Or tahun ini,” ungkapnya.
Baca Juga:Sandro Sabatini Ramal AC Milan Tak Lolos ke Liga Champion, Como Finis di posisi SembilanVlahovic dan Lautaro Martinez Puncaki Daftar Pemain yang Jadi Beban Keuangan Tim Serie A
“Saya memang mengharapkannya. Tentu saja, rasanya fantastis bisa berada di antara tiga puluh pesepakbola terbaik di dunia. Sebuah kehormatan yang luar biasa,” tuturnya.
Lebih jauh, Dumfries melihat momen ini sebagai refleksi perjalanan kariernya.
Dari awal yang sederhana hingga kini menjadi bagian dari Inter Milan dan tim nasional Belanda, pencalonan tersebut terasa seperti hadiah atas kerja keras dan konsistensi yang ia tunjukkan.
“Di saat seperti ini, saya merenungkan seberapa jauh saya telah melangkah. Rasanya luar biasa,” pungkasnya dengan bangga.