Unsil Beri Edukasi Pengendalian Hipertensi Berbasis Aktivitas Fisik Bagi Warga Kelurahan Mugarsari

PENGABDIAN
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya melakukan pengendalian hipertensi berbasis aktivitas fisik bersama warga Kelurahan Mugarsari  Kecamatan Tamansari di GOR kelurahan Mugarsari, Sabtu, 6 September 2025.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya melakukan pengendalian hipertensi berbasis aktivitas fisik bersama warga Kelurahan Mugarsari Kecamatan Tamansari di GOR kelurahan Mugarsari Kota Tasikmalaya, Sabtu, 6 September 2025.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen Unsil, oleh; Sri Maywati program studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kehatan, Siti Novianti dan Nur Lina yang keduanya dari program studi Kesehatan Masyarakat. Selain itu juga ada Santiana dan Rahmat yang keduanya dari program studi Bahasa Inggris. Serta melibatkan dua orang mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh unsur kelurahan yaitu Lurah Mugarsari U Rukmana SIP beserta jajarannya, ketua LPM Kelurahan Mugarsari, para ketua RW, ketua RT, kader Posyandu dan juga komunitas senam dari warga RW 06 Kelurahan Mugarsari kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.

Baca Juga:18 Tahun Plaza Asia Tasikmalaya Tumbuh dan Terdepan, Persembahkan Hadiah Umrah untuk KonsumenSambut Harpelnas 2025, Indosat Berikan Hadiah Spesial untuk Pelanggan

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unsil, Sri Maywati, mengatakan bahwa para Dosen Unsil melakukan pengabdian masyarakat ini untuk pengendalian hipertensi berbasis aktivitas fisik bersama warga Kelurahan Mugarsari Kecamatan Tamansari. Sebab, hipertensi ini merupakan salah satu penyakit tidak menular yang jumlah kasusnya semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, ternyata sebanyak 34,1 persen orang dewasa di Indonesia menderita hipertensi; ini setara dengan 63,3 juta orang yang menderita hipertensi pada tahun tersebut. Ketika seseorang di diagnosis menderita hipertensi maka selamanya penyakit tersebut akan melekat dalam tubuh.

“Karena itu diperlukan upaya pengendalian tekanan darah agar tetap terkontrol. Karena jika hipertensi tidak terkontrol dapat menjadi komplikasi gangguan kesehatan yang lebih berat lagi yang dapat terjadi pada berbagai organ tubuh,”katanya kepada Radar, Minggu (7/9/2025).

Dalam rangkaian kegiatan pengabdian ini juga dilakukan pengukuran berat badan, pengukuran tekanan darah dan edukasi pentingnya pengendalian hipertensi berbasis aktivitas fisik.

“Aktivititas fisik merupakan salah satu cara pengendalian tekanan darah dan berat badan dalam rangka pengendalian hipertensi,”ujarnya.

Melalui aktivitas fisik yang teratur dan rutin dapat membuat aliran darah menjadi lancar, membakar lemak lebih banyak dan mengubahnya menjadi energi. Sehingga dapat diperoleh pula berat badan ideal yang menjadi impian sebagian besar masyarakat.

0 Komentar