Remaja yang Terlibat Perusakan Kantor DPRD Kota Banjar Harus Lapor Senin-Kamis

perusakan Kantor DPRD Kota Banjar
Sepeda motor yang dipakai para remaja yang diduga terlibat perusakan Kantor DPRD Kota Banjar diamankan di Polres Banjar beberapa waktu lalu. (Anto Sugiarto/Radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Para remaja yang terlibat perusakan DPRD Kota Banjar saat aksi unjuk rasa kini mendapat pendampingan hukum dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Banjar.

Sebagian besar dari mereka masih berstatus sebagai pelajar di tingkat SMP/MTs maupun SMA/SMK.

Karena mayoritas masih di bawah umur, pemerintah daerah melalui Dinsos P3A Kota Banjar menilai perlu memberikan perlindungan hukum agar proses yang dijalani tetap sesuai aturan.

Baca Juga:Koleksi Nada Dering WA Lucu Gratis yang Bikin Hari Lebih Ceria5 Layanan Digital Marketing yang Wajib Dicoba untuk Bisnis UMKM

Kepala Bidang P3A Dinsos P3A Kota Banjar, Hj Yurniati, menjelaskan, jumlah remaja yang mendatangi Kantor DPRD Kota Banjar awalnya terdata mencapai 40 orang.

Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian, ada 29 orang yang dipastikan masih dalam pendampingan hingga Jumat, 5 September 2025.

Dari jumlah tersebut, 26 merupakan anak di bawah umur, sedangkan 3 lainnya sudah dewasa tetapi masih berstatus sebagai siswa SMA.

”Makanya kita dampingi mereka,” ungkapnya, Jumat, 5 September 2025.

Ia menegaskan, jika ada panggilan lanjutan dari kepolisian, pihaknya tetap akan mendampingi para remaja tersebut, termasuk melibatkan orang tua mereka.

Sebagai bagian dari kewajiban, para remaja yang masih sekolah diwajibkan untuk melapor setiap Senin dan Kamis.

Sementara itu, untuk mereka yang terbukti melakukan perusakan berat, proses hukum akan tetap berlanjut.

Namun, kewajiban lapor tetap diberlakukan selama masa pendampingan.

Hasil pendampingan yang dilakukan tim P3A bersama Polres Banjar menunjukkan bahwa sebagian besar remaja tidak benar-benar berniat melakukan perusakan.

Baca Juga:

Banyak di antara mereka hanya ikut-ikutan karena ajakan teman sebaya yang mengajak menonton.

Dari puluhan remaja itu, terdapat satu orang perempuan yang turut terseret kasus.

Ia tidak terlibat dalam aksi perusakan dan hanya melihat dari kejauhan.

Namun, karena saat kejadian ia dibonceng oleh seorang teman laki-laki yang justru terlibat aktif dalam perusakan, akhirnya ia pun ikut diamankan.

Ironisnya, remaja perempuan tersebut sempat terjatuh dari motor ketika temannya kabur meninggalkannya di lokasi.

Meski begitu, ia berhasil diamankan aparat.

Yurniati menambahkan, pendampingan akan terus dilakukan hingga kasus ini selesai.

0 Komentar