RADARTASIK.ID – KUR BRI 2025 kembali hadir. Dengan skema pembiayaan. Yang ramah UMKM. Menawarkan plafon pinjaman. Hingga Rp500 juta. Dengan bunga rendah dan tenor fleksibel.
Bagi pelaku usaha kecil yang membutuhkan tambahan modal, pinjaman KUR BRI 2025 senilai Rp85 juta menjadi opsi menarik untuk mengembangkan bisnis dengan risiko yang lebih terukur.
Program kredit usaha rakyat ini. Tidak hanya memberikan dana segar. Tetapi juga peluang. Untuk memperluas skala usaha. Meningkatkan daya saing. Hingga memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
Baca Juga:Rekomendasi HP Xiaomi Terbaru Bulan September 2025, Spek Canggih di Segmen Entry Level Dan MidrangeCara Tepat Ajukan KUR BRI 2025 Rp 50 Juta Agar Lebih Mudah Di-Acc Pihak Bank
Mengacu pada Tabel KUR BRI 2025 dengan bunga efektif 6% per tahun, berikut simulasi cicilan KUR BRI 2025 untuk plafon Rp85 juta:
Tenor 12 bulan: Rp7.541.667 per bulanTenor 18 bulan: Rp5.161.111 per bulanTenor 24 bulan: Rp3.955.556 per bulanTenor 36 bulan: Rp2.777.778 per bulanTenor 48 bulan: Rp2.194.444 per bulanTenor 60 bulan: Rp1.861.111 per bulan
Dengan pilihan tenor yang bervariasi, pelaku usaha dapat menyesuaikan cicilan dengan arus kas bisnis agar tetap stabil dan sehat.
Untuk mendapatkan Dana KUR BRI 2025, calon debitur wajib memenuhi ketentuan berikut:
Sudah menjalankan usaha produktif minimal 6 bulan.
Tidak sedang menerima kredit produktif dari bank lain.
Menyiapkan dokumen administrasi seperti KTP, KK, NPWP (jika ada), serta surat izin usaha (IUMK atau sejenis).
Persyaratan ini relatif ringan dan memungkinkan lebih banyak UMKM untuk mengakses pembiayaan secara mudah.
Peluang yang Bisa Diperoleh UMKM dari Pinjaman Rp85 Juta
Dengan plafon Rp85 juta, pelaku UMKM dapat mengembangkan usaha melalui berbagai cara, di antaranya:
Baca Juga:Harga Murah! Itel S26 Ultra Punya Bodi Tipis Baterai Jumbo Dengan Layar AMOLED 144HzIni Tipsnya! Pinjaman KUR Mandiri 2025 Rp 50 Juta Bisa Langsung Disetujui, Yuk Simak Langkah-Langkahnya!
1. Penambahan Stok Produk – Memastikan ketersediaan barang lebih banyak untuk memenuhi permintaan pasar.
2. Peningkatan Kapasitas Produksi – Membeli mesin atau peralatan baru yang lebih efisien.
3. Ekspansi Usaha – Membuka cabang baru di lokasi strategis untuk memperluas jangkauan pasar.
4. Digitalisasi Bisnis – Investasi pada platform e-commerce, iklan digital, atau sistem pembayaran online.
5. Pengembangan SDM – Melatih karyawan agar lebih terampil dalam pelayanan maupun produksi.
6. Diversifikasi Produk – Mengembangkan varian baru yang sesuai tren pasar untuk meningkatkan daya tarik.
7. Penguatan Branding – Mengalokasikan dana untuk desain kemasan, promosi, dan pemasaran terpadu.