TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Candra melepas secara resmi peserta Deep Forest Challenge (DFC) 4 Off Road di halaman parkir Mayasari Plaza, Kamis (4/9/2025).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya Dr Deddy Mulyana, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Tasikmalaya, Tantan Soniawan, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Sebelum proses pelepasan, dilakukan tukar menukar cinderamata antara Wakil Wali Kota Tasikmalaya dengan pihak penyelenggara DFC. Pihak penyelenggara DFC memberikan pisau sangkur, sedangkan Diky Candra menyerahkan payung geulis sebagai ikon Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Dipimpin NextGen, Plaza Asia Tasikmalaya Semakin Relevan dan Adaptif di Anniversary Ke-18Alhambra Hotel Tasikmalaya Hadirkan “Everyday Escape” untuk Liburan Singkat Penuh Kenyamanan
“Payung Geulis ini filosofinya memayungi dan merekatkan berbagai elemen. Kota Tasikmalaya harus menjadi kota yang menyatukan daerah-daerah di Priangan Timur,” ujar Diky.
Ia juga menilai bahwa kegiatan ini membawa dampak positif bagi perekenomian masyarakat. “Para peserta kegiatan ini dari kemarin bahkan beberapa hari ke depan ini satu hal yang luar biasa yang mana para peserta ini mereka pasti akan beli bensin nya di Kota Tasikmalaya tidur di Kota Tasikmalaya makan di Kota Tasikmalaya jadi ada perputaran ekonomi yang membuat dampak positif bagi ekonomi Kota Tasikmalaya,” katanya.
Menurutnya, Kota Tasikmalaya juga memiliki potensi besar untuk mengembangkan wisata otomotif, khususnya dengan memanfaatkan kawasan Urug di Kecamatan Kawalu yang dikenal dengan keindahan alamnya.
“Mudah mudahan keberadaan Urug dan Kota Tasikmalaya pada umumnya akan menjadi bagian dari salah satu event salah satunya untuk wisata otomotif mudah-mudahan ini bisa memberikan dampak positif yang banyak untuk pertumbuhan ekonomi Kota Tasikmalaya,” ujarnya.
Ketua DFC, Leo Firman, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memajukan pariwisata sekaligus menghapus stigma negatif tentang off-road.
“Tidak semua acara kendaraan 4×4 ini yang orang menganggap merusak lingkungan. Jadi ada sisi lain ada yang harus diperhatikan juga oleh masyarakat bahwa ada sisi positif,” kata Leo.
Dalam kesempatan itu, Leo juga mengingatkan peserta agar tetap tertib di jalan raya. “Kami berpesan kepada para peserta bahwa lintasan yang digunakan pada kegiatan ini adalah jalan raya yang mana semua mempunyai hak dalam menggunakan jalan. Oleh karenanya patuhilah peraturan lalu lintas, rambu-rambu jangan diterobos dan jaga jarak aman,” pesannya.