Bologna berada di urutan ketiga dengan kelebihan saldo €31,5 juta (Rp564 miliar).
Perbandingan dengan Liga Lain
Jika dibandingkan liga top Eropa lainnya, Serie A masih jauh di bawah Liga Inggris dalam hal pengeluaran.
Premier League menghabiskan €3,59 miliar (Rp64,2 triliun) dengan saldo negatif sangat besar, yakni €1,5 miliar (Rp26,8 triliun).
Baca Juga:Federico Zanon: Lawan Anggap AC Milan Menakutkan, Tapi Tidak dengan Pendukungnya SendiriTaktik Baru Allegri di AC Milan: Jadikan Bek Baru Seharga Rp343 Miliar Sebagai Gelandang Bertahan
La Liga Spanyol mencatat pengeluaran €681,52 juta (Rp12,2 triliun) dengan defisit €44,42 juta (Rp796 miliar).
Bundesliga Jerman justru untung, dengan belanja €856,03 juta (Rp15,3 triliun) tetapi penjualan mencapai €1,04 miliar (Rp18,6 triliun), sehingga saldo positif €181,2 juta (Rp3,2 triliun).
Ligue 1 Prancis bahkan lebih impresif dengan saldo plus €344,76 juta (Rp6,17 triliun), setelah mengeluarkan €661,51 juta (Rp11,8 triliun) dan meraup pemasukan €1,01 miliar (Rp18,1 triliun).
Dengan kondisi ini, Serie A memperlihatkan dua wajah: klub-klub mapan yang masih berupaya menjaga keseimbangan neraca, serta tim-tim baru seperti Como yang berani berjudi dengan investasi besar.
Bursa transfer 2025 pun menegaskan bahwa gairah belanja klub Italia masih menyala, meski risiko finansial terus membayangi.