RADARTASIK.ID – Bursa transfer musim panas 2025 resmi ditutup setelah lebih dari dua bulan aktivitas keluar-masuk pemain.
Dari 20 klub Serie A, Como menjadi sorotan utama setelah mencatatkan pengeluaran terbesar, bahkan mengalahkan raksasa seperti Juventus dan Inter Milan.
Secara keseluruhan, klub-klub Serie A menghabiskan total €1,19 miliar atau sekitar Rp21,3 triliun (kurs Rp17.900 per euro).
Baca Juga:Federico Zanon: Lawan Anggap AC Milan Menakutkan, Tapi Tidak dengan Pendukungnya SendiriTaktik Baru Allegri di AC Milan: Jadikan Bek Baru Seharga Rp343 Miliar Sebagai Gelandang Bertahan
Dari penjualan pemain, mereka meraup €1,1 miliar atau Rp19,7 triliun, sehingga kompetisi kasta tertinggi Italia itu menutup jendela transfer dengan saldo negatif €81,58 juta atau kurang lebih Rp1,46 triliun.
AC Milan menjadi klub dengan aktivitas paling intens.
Rossoneri menggelontorkan dana €164 juta (Rp2,93 triliun) untuk mendatangkan pemain baru, namun juga melepas sejumlah bintang dengan total pemasukan €169,3 juta (Rp3,03 triliun).
Alhasil, Milan masih mencatat saldo positif sekitar €5,3 juta atau Rp95 miliar.
Meski demikian, Milan bukanlah klub paling boros. Predikat itu jatuh kepada Como yang melakukan manuver mengejutkan.
Klub promosi tersebut menghabiskan €107,45 juta (Rp1,92 triliun) untuk belanja pemain, tetapi hanya mampu melepas pemain senilai €13,65 juta (Rp244 miliar).
Dengan begitu, Como menutup bursa dengan saldo minus €93,8 juta atau sekitar Rp1,67 triliun.
Juventus menjadi klub dengan neraca defisit terbesar kedua setelah Como.
Bianconeri membelanjakan €137,3 juta (Rp2,46 triliun), sementara pemasukan dari penjualan hanya €84,5 juta (Rp1,51 triliun).
Baca Juga:Prediksi Formasi Kejutan AC Milan Bersama Nkunku: Bermain dengan 3 Penyerang Tanpa Striker MurniAndrea Distaso: Tak Adil Chivu Dijadikan Kambing Hitam atas Kekalahan Inter
Total saldo Juventus berakhir minus €52,8 juta atau sekitar Rp945 miliar.
Inter Milan pun tak jauh berbeda. Nerazzurri merogoh kocek €92,7 juta (Rp1,66 triliun) untuk belanja, tapi hanya memperoleh €48 juta (Rp859 miliar) dari penjualan.
Defisit mereka tercatat €44,7 juta atau Rp799 miliar.
Berbanding terbalik dengan Como, Juventus, dan Inter, sejumlah klub papan bawah justru menjadi “pemenang finansial” bursa transfer.
Genoa bahkan tidak mengeluarkan biaya sama sekali untuk belanja, tetapi berhasil menjual pemain dengan total €52 juta (Rp931 miliar).
Itu membuat mereka mencatat saldo positif sebesar €52 juta, menjadi yang tertinggi di Serie A.
Parma menyusul di posisi kedua dengan saldo positif €40,85 juta (Rp731 miliar), setelah belanja €39,2 juta (Rp702 miliar) dan menjual pemain senilai €80,05 juta (Rp1,43 triliun).