Andrea Distaso: Tak Adil Chivu Dijadikan Kambing Hitam atas Kekalahan Inter

Cristian Chivu
Cristian Chivu Foto: Tangkapan layar Instagram@inter
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Kekalahan pertama Inter Milan di Serie A musim ini langsung memicu kritik keras, terutama kepada pelatih anyar Cristian Chivu.

Namun, jurnalis Italia Andrea Distaso menilai tidak adil jika semua kesalahan hanya ditimpakan kepada sosok asal Rumania tersebut.

Dalam kolom editorialnya di Calciomercato, Distaso menekankan bahwa Chivu memang menghadapi tantangan berat sejak awal.

Baca Juga:Juventus Bayar Gaji Pemain Lebih dari Rp2 Triliun, 18 Persen Masuk Kantong VlahovicAndrea Distaso: Lepas 27 Pemain, AC Milan Bisa Gagal Lolos ke Liga Champions

Keputusan Inter menunjuk mantan bek mereka itu sudah penuh risiko, terlebih setelah kepergian Simone Inzaghi yang meninggalkan jejak prestasi besar.

Situasi semakin sulit karena tim harus melakoni jadwal padat, dimulai dari partisipasi di Piala Dunia Antarklub hingga persiapan pramusim yang lebih singkat di Appiano Gentile.

Menurut Distaso, kegagalan Inter di awal musim sebenarnya tidak mengejutkan.

Chivu masih minim pengalaman di level tertinggi. Ia memang sempat membina tim muda Inter, namun ini pertama kalinya ia dipercaya memimpin klub sebesar Nerazzurri di Serie A maupun Liga Champions.

Sejak awal, keraguan publik sudah terdengar, terlebih setelah rencana awal manajemen mendatangkan Cesc Fabregas atau Patrick Vieira gagal terwujud.

Dari dua laga awal, termasuk kekalahan atas Udinese, kritik yang diarahkan pada Chivu berkisar pada kurangnya pemahaman taktik serta ketidakmampuan untuk mengatasi kelemahan warisan dari era Inzaghi.

Namun, Distaso menilai kritik tersebut dinilainya terlalu berlebihan.

“Seolah-olah Chivu punya tongkat ajaib untuk menyelesaikan semua masalah struktural tim, termasuk skuad dengan rata-rata usia yang mulai menua,” tulisnya.

Selain faktor teknis, Distaso melihat masalah Inter juga erat kaitannya dengan pasar transfer karena Chivu mewarisi tim dengan celah di beberapa posisi kunci.

Baca Juga:Fabiana Della Valle: Juventus Akan Halangi Inter Rekrut Vlahovic dengan GratisCassano Minta AS Roma Lebih Percaya Soule Dibandingkan Dybala: Ia Sempurna untuk Gasperini

Gagalnya Inter merekrut pemain incaran seperti Ademola Lookman, gelandang bertahan murni, dan bek muda dengan prospek lebih menjanjikan ketimbang Manuel Akanji, semakin mempersempit ruang gerak Chivu.

Bagi Distaso, kondisi ini jelas bukan kesalahan tunggal sang pelatih.

Menurutnya, tantangan terbesar bagi Chivu kini adalah bagaimana mengolah potensi skuad yang ada.

Setidaknya hingga Januari, ia tak akan mendapat tambahan tenaga baru yang memaksanya mencari solusi dari dalam, membangun konsep permainan yang bisa menjaga Inter tetap kompetitif.

0 Komentar