RADARTASIK.ID – Juventus menjalani awal musim 2025/26 dengan penuh percaya diri setelah mendatangkan sejumlah bintang baru di bursa transfer.
Igor Tudor kini memiliki skuad yang lebih variatif, terutama di lini depan.
Begitu banyak opsi menyerang tersedia hingga muncul prediksi bahwa pelatih asal Kroasia itu bisa saja meracik formasi super-ofensif dengan melibatkan enam penyerang sekaligus.
Baca Juga:Daftar Pemain Bintang Veteran Serie A yang Berstatus Bebas Transfer: 2 Lulusan AC Milan Masih Nganggur5 Alasan AS Roma dan AC Milan Gagal Barter Dovbyk dengan Gimenez
Bianconeri mendatangkan Edon Zhegrova dan Lois Openda, melengkapi Jonathan David dan Joao Mario yang sudah lebih dulu datang.
Nama-nama tersebut bergabung dengan dua andalan lama, Dusan Vlahovic dan Kenan Yildiz.
Hasilnya, Juventus kini punya deretan pemain depan dengan karakter berbeda tetapi saling melengkapi.
Dari target man hingga second striker, dari penyerang sayap hingga kreator, semua ada dalam skuad Tudor.
Secara tradisional, Tudor kerap menggunakan formasi 3-4-2-1. Namun, dengan kekuatan ofensif yang ia miliki sekarang, tidak tertutup kemungkinan Juve bereksperimen ke arah yang lebih berani.
Salah satu skema yang dibicarakan adalah variasi 3-1-2-4, di mana enam penyerang bisa masuk bersamaan dalam komposisi tim.
Tudor bisa bermain dengan enam pemain berkarakter ofensif dengan memainkan Vlahovic sebagai ujung tombak murni, berperan sebagai finisher di kotak penalti.
Baca Juga:Intip Kekuatan Juventus Usai Rekrut 4 Bintang dari Bursa Transfer: Kuat di Depan, Kurang Bek SayapKaus Christian Vieri Buat Manuel Akanji Pilih Inter dan Tolak AC Milan
Openda dan David bisa ditempatkan sedikit melebar, berperan sebagai penyerang sayap modern yang juga bisa menusuk ke dalam.
Yildiz dan Zhegrova dipasang sebagai gelandang serang, kreator peluang sekaligus penyuplai bola.
Conceição menjadi opsi fleksibel, bisa bermain di sisi kanan atau kiri sebagai penyeimbang.
Dengan komposisi ini, Juventus akan tampil dengan daya gedor luar biasa, meski tentu risikonya ada pada pertahanan yang lebih terbuka.
Tudor mungkin hanya berani menggunakan skema seperti ini pada situasi tertentu, misalnya ketika Juve tertinggal skor atau menghadapi lawan dengan blok pertahanan sangat rapat.
Meski demikian, keberadaan enam penyerang berkualitas dalam skuad menandakan Juventus kini punya kedalaman serangan yang jarang dimiliki dalam beberapa tahun terakhir.
Berbeda dengan musim sebelumnya, di mana tim kerap kesulitan mencetak gol saat Vlahovic mandek, kini Bianconeri punya banyak alternatif pencetak gol.