PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Warga Dusun Anggaraksan, Desa Sindangwangi, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, melakukan aksi gotong royong menutup tanggul Sungai Apur yang jebol.
Perbaikan tanggul rusak di Padaherang ini dilakukan sebagai upaya darurat agar lahan sawah mereka terhindar dari banjir, mengingat masa tanam kembali segera dimulai.
Seorang petani setempat, Sadimun (50), menuturkan, air dari Sungai Apur kerap meluap dan menggenangi area persawahan akibat tanggul rusak di Padaherang.
Baca Juga:Polres Jamin Keamanan, Wisatawan Bisa Nikmati Pantai Pangandaran dengan Tenang!Hujan Deras Tiga Hari Hancurkan Rumah Warga dan Timbulkan Banjir Cileuncang di Pangandaran
”Kalau (tanggul yang jebol, Red) enggak ditutup, air bisa mengalir langsung ke sawah,” ungkapnya saat dihubungi pada Rabu, 3 September 2025.
Tanggul rusak di Padaherang tersebut diperkirakan memiliki panjang sekitar 100 meter.
Untuk menutupnya, para petani menggunakan batu boulder serta karung berisi tanah urugan.
Menurut Sadimun, aksi gotong royong ini murni berasal dari inisiatif masyarakat karena hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah daerah.
Dalam pelaksanaannya, warga patungan sesuai kemampuan.
Para petani di Desa Sindangwangi ada yang memberikan sumbangan Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, hingga Rp 100 ribu.
Dana tersebut dipakai untuk membayar jasa truk pengangkut material.
Sadimun berharap, langkah darurat yang dilakukan bersama petani lain bisa menyelamatkan lahan mereka dari potensi banjir.
Ia menambahkan, selama dua tahun terakhir para petani di wilayah tersebut belum pernah berhasil panen karena sawah terus tergenang air.
Kondisi yang dialami warga Dusun Anggaraksan hanyalah gambaran kecil dari permasalahan yang kerap terjadi di Kecamatan Padaherang.
Baca Juga:Unjuk Rasa di Pangandaran Tanpa Kerusuhan, Bupati Citra Pitriyami Apresiasi Forkopimda dan MasyarakatAbrasi Pantai Batukaras Kabupaten Pangandaran Mengancam TPI: Apa yang Terjadi Jika Tak Segera Ditangani?
Banyak petani di Kecamatan Padaherang merasakan hal serupa akibat luapan sungai dan tanggul yang jebol, yang berdampak langsung pada keberlangsungan pertanian mereka. (Deni Nurdiansah)